digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

Untuk melakukan pengangkatan fluida yang sudah tidak dapat mengalir secara alami, mekanisme pengangkatan buatannya harus didesain secara baik. Selain desain yang baik, kontrol dan peninjauan ulang kinerja SRP diperlukan untuk menjamin produksi di lapangan. Setelah berproduksi beberapa lama, parameter-parameter yang mempengaruhi desain SRP sudah seharusnya dibandingkan dengan kegiatan produksi di lapangan. Sehingga dapat diketahui apakah sumur sudah berproduksi dengan laju alir optimumnya atau belum. untuk keperluan ini, dibangun suatu studi yang bertujuan untuk mengembangkan pedoman optimasi Sucker Rod Pump (SRP).Pedoman optimasi Sucker Rod Pump (SRP) dibangun dengan melakukan plot data antara laju alir dengan kebutuhan dayanya. Plot data tersebut dibagi menjadi kelas yang tiap kelasnya menjelaskan tentang hasil optimasi yang dilakukan. Hubungan antara laju alir dan kebutuhan daya tersebut diharapkan dapat menjadi justifikasi auntuk menentukan status optimasi desain SRP.Pengembangan pedoman didasarkan optimasi data lapangan suatu area yang menggunakan SRP sebagai mekanisme pengangkatan buatannya. Optimasi yang dilakukan menghasilkan kenaikan laju alir total sebesar 10.81%, tetapi kenaikan laju alir ini juga diikuti dengan naiknya kebutuhan daya sebesar 26.82%. Jika ditinjau per lapangan, Lapangan X2 merupakan lapangan yang memberikan hasil optimasi yang paling baik. Lapangan X2 mengalami kenaikan laju alir setelah optimasi sebesar 19.74% dan kenaikan paling besar diantara lapangan lain ini juga diperkuat dengan kenaikan daya yang dapat diabaikan.