2015 TA PP I PUTU DODY WIDIANA 1.pdf?
Terbatas  Suharsiyah
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Suharsiyah
» Gedung UPT Perpustakaan
Sucker rod pump (SRP) telah banyak digunakan pada lapangan minyak karena cara pengoperasiannya yang sederhana, seperti pada lapangan injeksi uap X yang memproduksikan minyak berat dari reservoir batu pasir tidak terkonsolidasi. Namun seiring dengan berjalannya waktu, berbagai kondisi operasi seperti tingginya laju injeksi uap dapat menimbulkan kerusakan pada SRP sehingga tidak dapat mengalirkan fluida ke permukaan yang biasa dikenal dengan istilah pump failure. Pump failure di lapangan X secara umum meliputi 2 masalah yakni not pumping dan pump stuck. Idealnya sebuah sumur akan mengalami maksimal 2 failure per tahun sesuai dengan jadwal rutin servis pergantian pompa. Namun, beberapa sumur menunjukkan jumlah failure lebih dari 2 kali dalam setahun sehingga dikatakan sumur ini mengalami repeated failure. Fenomena ini sangat merugikan secara ekonomis karena menambah biaya kerja sumur dan menyebabkan adanya sejumlah minyak yang hilang akibat matinya sumur saat pergantian pompa.
Tujuan dari studi ini adalah menentukan faktor - faktor yang dapat menyebabkan repeated failure, kemudian memberi rekomendasi untuk dapat mencegah terjadinya failure sehingga dapat mengurangi jumlah failure di setiap sumur. Parameter yang akan dianalisis pada studi ini antara lain data desain pompa meliputi kecepatan pompa, stroke pompa, ukuran pompa; data kondisi operasi meliputi laju alir fluida dan temperatur wellhead; data kerja sumur dan data keadaan komponen pompa dari DIFA.
Dari hasil analisis diperoleh bahwa faktor - faktor yang dapat menyebabkan masalah not pumping di suatu sumur antara lain panjangnya stroke pompa yang diikuti dengan tingginya kecepatan pompa, rendahnya temperatur reservoir, dan masalah unscrewed karena rendahnya nilai torsi makeup antara plunger dan rod string. Sedangkan pump stuck disebabkan oleh pemuaian dari komponen pompa dan terproduksinya pasir ke lubang sumur. Produksi pasir dapat disebabkan oleh tingginya laju alir fluida dari reservoir dan tingginya laju injeksi uap serta akibat kerja sumur seperti remove liner. Kemudian mengoperasikan pompa dengan kecepatan kurang dari 10 SPM, menetapkan nilai standar untuk torsi makeup antara plunger dan rod string dapat mencegah terjadinya not pumping serta penggunaan pump special clearance dapat mengurangi jumlah pump stuck. Selain itu, peningkatan kualitas material dari komponen pompa meliputi plunger, barrel, standing valve dan traveling valve dapat dilakukan untuk menghindari not pumping atau pun pump stuck.