digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

Semakin langkanya sumber energi mengakibatkan kebutuhan manusia untuk melakukan penghematan. Penghematan ini tercermin dari berbagai aspek kehidupan manusia termasuk pada proses desain ruang kantor yang semakin hemat energi. Salah satu bentuk desain yang mengacu pada penghematan energi adalah desain kantor tapak terbuka. Pada ruang kantor tapak terbuka, semua meja kerja terletak pada ruangan terbuka yang tidak memiliki partisi setinggi langitlangit dan pintu. Perkantoran tapak terbuka membawa dampak positif pada kondisi kantor seperti penghematan energi dikarenakan sumber energi yang ada dapat digunakan bersama oleh lebih banyak area kerja. Selain itu terdapat pula penghematan biaya pembangunan kantor tapak terbuka dan terbukanya komunikasi antar divisi atau area kerja sehingga pertukaran ide dapat lebih mudah terjadi.Selain membawa dampak positif perkantoran tapak terbuka juga mempunyai masalah yang sering dihadapi yaitu privasi wicara. Tingkat privasi wicara dapat diukur melalui standar ISO 3382:3-2012. Pada kantor tapak tebuka terdapat beberapa parameter yang menentukan privasi wicara yaitu Spatial Decay Rate of Speech (D2,S), tingkat tekanan suara pada jarak empat meter (Lp,A,S,4m), jarak distraksi dan jarak privasi. Keempat parameter inin diturunkan dari tingkat tekanan suara (SPL) dan speech transmission index (STI). Disimpulkan bahwa privasi wicara dipengaruhi oleh susunan meja kerja dan juga tinggi partisi dari meja kerja tersebut. Semakin tinggi partisi maka akan semakin tinggi tingkat privasi wicara pada ruang kantor dengan rata-rata kenaikan D2,S sebesar 1,8% untuk