digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

2008 TA PP SAIFUDIN ZUHRI 1-COVER.pdf


2008 TA PP SAIFUDIN ZUHRI 1-BAB 1.pdf

2008 TA PP SAIFUDIN ZUHRI 1-BAB 2.pdf

2008 TA PP SAIFUDIN ZUHRI 1-BAB 3.pdf

2008 TA PP SAIFUDIN ZUHRI 1-BAB 4.pdf

2008 TA PP SAIFUDIN ZUHRI 1-BAB 5.pdf

2008 TA PP SAIFUDIN ZUHRI 1-BAB 6.pdf

2008 TA PP SAIFUDIN ZUHRI 1-PUSTAKA.pdf

Tugas akhir ini membahas perancangan heat exchanger tipe shell and tube yang berfungsi sebagai aftercooler kompresor. Perancangan ini dilakukan karena kinerja aftercooler tersebut tidak sesuai dengan kebutuhan perusahaan, yaitu laju fouling yang terjadi terlalu tinggi, serta temperatur dan kelembaban udara keluar aftercooler lebih tinggi dari yang diharapkan. Fluida kerja pada heat exchanger ini adalah adalah udara kompresi pada sisi shell dan air pendingin pada sisi tube. Metode yang digunakan dalam analisis perpindahan panas adalah metode Delaware dan metode Wills and Johnston. Perhitungan dilakukan terhadap tiga alternatif desain yang dipilih. Alternatif desain yang direkomendasikan kepada perusahaan adalah alternatif desain yang paling ekonomis. Perancangan komponen-komponen heat exchanger secara detail dilakukan sesuai standar TEMA. Tipe heat exchanger yang dipilih adalah BEW dengan one shell and two tube-passes. Berdasarkan geometri heat exchanger yang dipilih, dilakukan analisis aliran fluida pada sisi shell dengan perangkat lunak FLUENT untuk mengetahui pola aliran serta sifat-sifat fuida tersebut. Hasil perhitungan perpindahan panas dengan metode Delaware dan metode Wills and Johnston memiliki perbedaan yang kecil sehingga kedua metode tersebut sesuai untuk analisis perpindahan panas pada heat exchanger tipe shell and tube. Hasil analisis aliran fluida dengan FLUENT cukup akurat atau mendekati hasil analisis teoritik. Oleh karena itu, diperlukan analisis FLUENT pada penampang melintang di sepanjang shell dengan spasi bidang potong tertentu agar diperoleh gambaran lengkap tentang kondisi fluida. Perancangan serta analisis heat exchanger yang lebih detail dan mendalam diperlukan agar diperoleh desain heat exchanger yang siap difabrikasi dan mempunyai kinerja yang sangat baik.