digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

2011 TA PP INTAN NURHIDAYATIN 1-COVER.pdf


2011 TA PP INTAN NURHIDAYATIN 1-BAB 1.pdf

2011 TA PP INTAN NURHIDAYATIN 1-BAB 2.pdf

2011 TA PP INTAN NURHIDAYATIN 1-BAB 3A.pdf

2011 TA PP INTAN NURHIDAYATIN 1-BAB 3B.pdf

2011 TA PP INTAN NURHIDAYATIN 1-BAB 4.pdf

2011 TA PP INTAN NURHIDAYATIN 1-BAB 5.pdf

2011 TA PP INTAN NURHIDAYATIN 1-BAB 6.pdf

2011 TA PP INTAN NURHIDAYATIN 1-PUSTAKA.pdf

Daerah penelitian terdiri dari dua satuan geomorfologi, yaitu Satuan Perbukitan Vulkanik Honje dan Satuan Dataran Karst Ciparay. Stratigrafi daerah penelitian terdiri dari lima satuan batuan tidak resmi dari tua ke muda yaitu, satuan lava andesit berumur Miosen Awal, satuan tuf lapili berumur Miosen Awal, satuan lava basalt berumur Miosen Awal, satuan batugamping berumur Miosen Akhir sampai Pliosen, dan satuan intrusi andesit berumur Pliosen, juga terdapat endapan aluvial yang tidak terpetakan. Struktur geologi yang berkembang di daerah penelitian terdiri dari tiga sesar mendatar, yaitu Sesar Mendatar Menganan Pematangluhur, Sesar Mendatar Mengiri Cicengklakan, dan Sesar Mendatar Mengiri Cimenteng. Daerah penelitian telah mengalami alterasi hidrotermal dengan intensitas alterasi lemah sampai terubah total. Dari hasil pengamatan megaskopis, petrografi, dan analisis X-Ray Diffraction (XRD), zona alterasi di daerah penelitian terdiri dari zona alterasi smektit-kalsit-klorit-kuarsa, zona alterasi klorit-kuarsa-mineral opak-kalsedon, zona alterasi kalsit-klorit-kuarsa-siderit, dan zona alterasi kuarsa-mineral opak-klorit. Mineral bijih yang teramati secara megaskopis yaitu pirit, galena, sphalerit, dan arsenopirit. Hubungan alterasi hidrotermal, mineralisasi, dan struktur pengisian rongga menunjukkan bahwa mineralisasi di daerah penelitian merupakan tipe epitermal sulfida rendah.