Nilai m sering kali menjadi suatu hal yang sangat krusial dalam penentuan besarnya cadangan. Penentuan nilai m dapat menggunakan beberapa cara mulai dari cara coring sampai kepada logging, akan tetapi nilai m yang diperoleh dari berbagai metode tersebut belum terlalu akurat. Harus mencari cara lain untuk digunakan dalam penentuan nilai m agar diperoleh hasil yang akurat. Penggunaan data produksi sebuah sumur dapat menjadi bahan dasar dalam penentuan nilai m pada suatu lapisan. Data produksi digunakan sebagai informasi langsung karena berasal dari lapisan tersebut dan merupakan investigasi yang dalam, hal ini berbeda dari hasil coring dan hasil logging yang merupakan investigasi dangkal dan menengah. Nilai m ini dapat digunakan di sumur lain pada lapisan yang sama untuk menghitung nilai saturasi air lapisan tersebut dan lebih jauh lagi dapat menghitung nilai cadangan dari lapisan tersebut.