Lapangan minyak X berproduksi dari dua buah reservoir yang berbeda. Produksi dari kedua reservoir dialirkan menuju gathering station dengan jaringan pipa yang sama. Bottlenecking pada sistem jaringan pipa di permukaan umumnya diakibatkan hambatan aliran yang diakibatkan oleh dimensi pipa. Namun, perbedaan tekanan dari kedua reservoir berpotensi menyebabkan bottleneck tambahan yang berkontribusi menurunkan produksi dari lapangan X. Sebuah model sederhana dibuat untuk menganalisa efek bottleneck yang diakibatkan perbedaan tekanan dua reservoir produktif yang tergabung dalam jaringan pipa yang sama. Studi lanjutan dilakukan untuk menganalisa efek beberapa metode yang bertujuan menaikkan produksi kedua reservoir tersebut.
Hasil studi membuktikan adanya efek bottleneck akibat bertemunya dua sistem produksi yang berbeda tekanan. Besarnya efek ini dipengaruhi juga oleh konfigurasi jaringan pipa dan tekanan reservoir kedua sumber. Metode-metode yang dicoba digunakan untuk menaikkan produksi keseluruhan lapangan dengan sistem gabungan ini antara lain dengan menambah sumur, memasang choke, mengoptimalkan jaringan pipa, dan menstimulasi sumur.