digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

Penelitian ini bertujuan untuk mempelajari tatanan geologi dan sejarah geologi daerah penelitian. Selain itu, penelitian ini juga bertujuan untuk menganalisis kestabilan lereng yang dipengaruhi oleh percepatan tanah maksimum akibat gempabumi pada tanah hasil pelapukan tuf lapili. Daerah penelitian terletak di kaki Gunung Burangrang. Sejarah geologi daerah penelitian dimulai pada awal Kala Plistosen Akhir dengan diendapkannya breksi piroklastik, lava dan tuf lapili yang merupakan hasil vulkanisme Gunung Burangrang dan diakhiri dengan diendapkannya breksi piroklastik dan tuf yang merupakan hasil vulkanisme Gunung Dano dan Gunung Tangkubanparahu. Perkembangan struktur geologi daerah penelitian pada Kala Plistosen Akhir terbentuk setelah aktivitas vulkanisme Gunung Burangrang. Pengendapan material-material vulkanik dan berkembangnya struktur geologi di daerah penelitian membentuk bentang alam berupa punggungan dan perbukitan yang memanjang pada dua arah dominan yaitu timur laut-barat daya (NE-SW) dan timur-barat (E-W) dengan kemiringan lereng yang curam. Kestabilan suatu lereng dicerminkan oleh nilai faktor keamanan. Kestabilan lereng selain dipengaruhi oleh properti dari material penyusun lereng (seperti densitas, kohesi dan sudut geserdalam), juga dipengaruhi oleh adanya getaran seperti yang diakibatkan oleh gempabumi. Getaran tersebut akan menurunkan kuat geser material sehingga kestabilan lereng pun menurun. Penurunan nilai faktor keamanan tersebut pada akhirnya akan mempengaruhi geometri lereng seperti perubahan sudut lereng dan penurunan tinggi lereng. Besarnya penurunan tinggi lereng untuk percepatan tanah maksimum 0,15g mencapai 40% dan untuk percepatan tanah maksimum 0,20g mencapai 75%. Dari hasil penurunan tinggi lereng ini, kemudian dapat dihasilkan model grafik berupa garis yang merupakan batas antara kondisi lereng yang stabil dengan kondisi lereng yang tidak stabil. Model grafik yang dihasilkan ternyata menunjukan pola eksponensial negatif.