Kebocoran gas CH4 dari stasiun kompresor tidak dapat dihindarkan dan ini merupakan salah satu sumber penyebab pemanasan global. Dampak pemanasan global ini dapat dikurangi dengan mengoksidasi gas CH4 menjadi gas CO2. Strategi penangkapan gas CH4 menggunakan exhaust yang terpasang pada bagian atas gedung menyebabkan (1) kadar CH4 yang terdeteksi dalam campuran gas cukup kecil (±1% volume), (2) temperatur gas umpan mendekati temperatur ruangan (± 30 oC), (3) konsentrasi gas CH4 akan berperilaku dinamik. Reverse flow reactor (RFR) mempunyai kemampuan untuk mengatasi akibat yang ditimbulkan oleh proses penangkapan gas CH4 di stasiun kompresor dan mempunyai kemampuan secara ototermal. Tujuan penelitian ini adalah mendapatkan metode operasi yang tepat untuk mengatasi gas umpan yang berperilaku dinamik. Model yang dikembangkan mengacu pada persamaan kontinuitas dan konsentrasi gas umpan yang berperilaku dinamik dimodelkan sebagai fungsi step. Model diselesaikan menggunakan software FlexPDE versi 6. Penggunaan switching time (ST) yang tepat dapat mengatasi permasalahan konsentrasi gas umpan yang berperilaku dinamik. Pada ST 50 detik, RFR mampu bekerja secara ototermal dengan nilai akumulasi panas di bagian inert yang berfluktuasi antara 12,4–14,2 kJ. Pada ST 100 detik, panas yang terjebak di dalam reaktor semakin lama semakin meningkat. Penggunaan ST 100 detik memerlukan prosedur operasi tambahan untuk menjaga reaktor agar tidak meleleh dan menjaga reaktor tetap beroperasi secara ototermal.