Penilaian bangunan selama ini dilakukan dengan cara ekstraksi manual tanpa data teknis bangunan yang mendetail sehingga memberikan kesan subyektif yang tinggi. Setiap bangunan mempunyai komponen dengan geometri yang pasti dengan keterkaitan antar komponen beserta detailnya yang dapat dimanfaatkan untuk menilai properti. Luas dan volume masing-masing komponen terkait langsung dengan biaya yang dapat menentukan nilai properti bangunan tersebut.Penelitian ini ditujukan untuk memilih metode dalam menilai properti penilaian individu PBB melalui Building Information Model (BIM) sebagai alat bantu penilaian yang objektif dengan contoh obyek bangunan Istana Bandung Electronic Center.Konsep dan metode BIM dipilih karena bentuk-bentuk geometri beserta propertinya diperlakukan seperti halnya pada dunia nyata. Tidak dikenal perumpamaan ataupun layering seperti halnya konsep dan metode pada perangkat CAD.