Pada situasi kompetisi global yang sangat ketat, inovasi pengembangan produk menjadi salah satu cara yang dilakukan perusahaan agar dapat mempertahankan kemampuan bersaing utamanya. Akan tetapi, hanya sedikit perusahaan atau bisnis yang memiliki sumber daya untuk mengembangkan suatu inovasi produk. Untuk mengatasi hal tersebut, perusahaan(focal firm) melakukan kolaborasi dengan perusahaan lainnya dalam sebuah rantai desain. Kolaborasi dalam rantai desain mendorong adanya pemilihan mitra secara tepat karena pemilihan mitra merupakan salah satu faktor yang mendukung kesuksesan pengembangan produk. Pemilihan mitra dalam rantai desain berkaitan erat dengan kriteria pemilihan dan proses pengambilan keputusan berdasarkan informasi yang tidak pasti, tidak tepat dan tidak lengkap. Penelitian ini bertujuan mengembangkan suatu metode pemilihan mitra pada kolaborasi dalam jangka panjang suatu rantai desain. Metode pemilihan mitra tersebut kemudian diujikan pada sebuah contoh kasus yang sesuai sehingga proses pengambilan keputusan dapat dievaluasi berdasarkan skor kinerja kandidat mitra dengan tipe informasi yang tidak pasti, tidak tepat dan tidak lengkap serta fleksibilitas metode pada situasi normal, pesimis dan optimis. Metode pemilihan mitra yang dihasilkan merupakan pengembangan dari model pemilihan rantai desain Wang dan Lin(2006). Teori himpunan fuzzy digunakan dalam penelitian ini karena pengambil keputusan sulit untuk menentukan nilai kinerja kandidat mitra pada kriteria-kriteria pemilihan dalam rantai desain secara tepat akibat informasi yang bersifat tidak tepat, tidak pasti dan tidak lengkap. Nilai fuzzy kinerja kandidat mitra diolah secara objektif melalui proses pengambilan keputusan berkelompok (fuzzy group decision making) dalam model penentuan nilai. Protokol linguistik penentuan nilai fuzzy serta metode utilitas dapat digunakan oleh para penilai (expert) untuk menentukan opini nilai fuzzy pada proses pengambilan keputusan tersebut. Model perangkingan multi kriteria jangka panjang yang terdiri dari 5 (lima) submodel dikembangkan dari kriteria pemilihan dalam rantai desain. Masing-masing submodel memberikan output nilai kandidat mitra berdasarkan kriteria-kriteria yang telah ditetapkan. Hasil dari evaluasi model tersebut berupa skor kinerja kandidat mitra secara keseluruhan yang kemudian digunakan untuk menentukan mitra terpilih dalam model optimisasi pemilihan mitra. Solusi model optimisasi diperoleh dengan mengaplikasikan pemrograman linear. Skor kinerja kandidat mitra yang dihasilkan merepresentasikan kinerja kandidat mitra dalam jangka panjang. Dengan demikian mitra terpilih merupakan mitra yang berpeluang untuk memberikan hasil kerjasama dalam jangka panjang yang lebih baik. Metode yang telah dikembangkan bersifat fleksibel dalam situasi normal dan kriteria pesimistik atau optimistik sehingga pengambil keputusan dapat menentukan mitra terpilih dalam kemungkinan situasi yang bervariasi dari terburuk sampai dengan terbaik.