digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

2009 TA PP RIZKIE MOCHAMAD SUBCHAN 1-COVER.pdf


2009 TA PP RIZKIE MOCHAMAD SUBCHAN 1-BAB 1.pdf

2009 TA PP RIZKIE MOCHAMAD SUBCHAN 1-BAB 2.pdf

2009 TA PP RIZKIE MOCHAMAD SUBCHAN 1-BAB 3.pdf

2009 TA PP RIZKIE MOCHAMAD SUBCHAN 1-BAB 4.pdf

2009 TA PP RIZKIE MOCHAMAD SUBCHAN 1-BAB 5.pdf

2009 TA PP RIZKIE MOCHAMAD SUBCHAN 1-PUSTAKA.pdf

Terdapat dua jenis foto yang digunakan di dalam ilmu fotogrametri, yaitu foto udara dan foto terestrial. Foto terestrial dibuat dengan kamera di muka bumi yang pada umumnya diketahui posisi dan orientasinya yang sering diukur secara langsung pada saat pemotretan. Baik foto udara maupun foto terestrial memiliki skala yang secara praktis didefinisikan sebagai perbandingan antara jarak rata-rata obyek terhadap alat perekam dengan jarak fokus alat perekam yang digunakan. Perubahan skala pada foto berpengaruh terhadap resolusi dan cakupan dari obyek yang dapat terekam, dimana hal tersebut merupakan faktor-faktor yang dipertimbangkan dalam analisis fotogrametri. Analisis dalam fotogrametri di antaranya adalah menilai kecocokan citra foto secara digital. Transformasi wavelet menyediakan alternatif solusi untuk memecahkan masalah dalam otomasi fotogrametri yang berhubungan dengan pencocokan citra secara digital tersebut. Transformasi ini adalah teknik mengubah fungsi dari domain spasial ke domain frekuensi-spasial. Citra dalam domain frekuensi-spasial tersebut akan memberikan informasi spektrum citra, hal tersebut dapat memberikan informasi dari suatu citra yang tidak terlihat secara visual dalam domain spasial. Terdapat beberapa metode perbaikan citra dalam domain frekuensi-spasial yang di antaranya penguraian frekuensi rendah dan frekuensi tinggi. Penguraian frekuensi tersebut menggunakan transformasi wavelet dan koefisien wavelet hasil penguraian transformasi wavelet dan koefisien wavelet hasil penguraian frekuensi rendahlah yang akan dicocokan dalm penelitian ini. Data percobaan yaitu foto citra dari empat lokasi di kampus ITB yang direkam berdasarkan teknik fotografi terestrial jarak dekat di mana foto dari tiap lokasi tersebut direkam dengan menggunakan jarak yang berbeda-beda dari bidang rata-rata obyek yang direkam sehingga menghasilkan foto citra dengan skala yang berbeda-beda pula. Induk wavelet yang digunakan adalah Daubechies-3 dengan percobaan level dekomposisi sampai level ketiga dan berbagai variasi citra pencarian dan citra acuan sesuai perubahan skala citra yang digunakan. Hasil percobaan menunjukkan perubahan nilai korelasi berdasarkan kenaikan bilangan skala yang digunakan. Kenaikan bilangan skala tersebut atau sebaliknya tergantung pada perubahan keragaman dari informasi yang terdapat dalam citra.