Asam askorbat yang biasa kita kenal sebagai vitamin C merupakan senyawa yang sangat penting bagi kesehatan tubuh, di antaranya adalah sebagai anti oksidan. Asam askorbat tidak dapat disintesis dalam tubuh. Tapi, asam askorbat bisa kita peroleh dari sumber alaminya seperti buah-buahan ataupun dari produk makanan dan minuman komersial. Asam askorbat juga biasa digunakan dalam industri makanan dan minuman untuk meningkatkan kualitas produk. Karena pentingnya peranan asam askorbat tersebut, maka diperlukan suatu metode analisis yang sederhana dan akurat untuk menentukan kadar asam askorbat. Beberapa metode telah dikembangkan untuk analisis asam askorbat seperti titrasi iodometri dan spektrofotometri. Akan tetapi, metode-metode tersebut masih memiliki kekurangan. Dalam titrasi iodometri, kekurangan terbesar dijumpai pada penggunaan indikator dan penentuan titik akhir titrasi yang memungkinkan adanya galat yang cukup besar. Dalam teknik spektrofotometri, diperlukan perlakuan khusus terhadap sampel. Hal ini bertujuan untuk mengurangi pengaruh matriks karena banyak senyawa yang terkandung dalam sampel yang dapat menyerap atau memantulkan sinar yang digunakan. Metode voltametri merupakan salah satu metode analisis yang berkembang dengan pesat dan memiliki berbagai kelebihan di antaranya adalah waktu analisis yang cepat serta limit deteksi yang rendah. Akan tetapi, analisis langsung asam askorbat secara voltametri menggunakan elektroda pasta karbon tidak dapat dilakukan karena lambatnya transfer elektron pada oksidasi asam askorbat di permukaan elektroda pasta karbon. Lambatnya transfer elektron tersebut ditunjukkan oleh puncak voltamogram siklik asam askorbat. Berbagai modifikasi elektroda pasta karbon terus dilakukan untuk mempercepat laju transfer elektron oksidasi asam askorbat pada elektroda tersebut.