2009 TA PP GINANJAR PUJA LESTARI 1-COVER.pdf
2009 TA PP GINANJAR PUJA LESTARI 1-BAB 1.pdf
2009 TA PP GINANJAR PUJA LESTARI 1-BAB 2.pdf
2009 TA PP GINANJAR PUJA LESTARI 1-BAB 3.pdf
2009 TA PP GINANJAR PUJA LESTARI 1-BAB 4.pdf
2009 TA PP GINANJAR PUJA LESTARI 1-BAB 5.pdf
2009 TA PP GINANJAR PUJA LESTARI 1-PUSTAKA.pdf
Penurunan tanah (land subsidence) adalah suatu fenomena alam yang telah cukup lama terjadi di beberapa tempat di wilayah Jakarta. Dalam periode 1982 sampai 1997, penurunan tanah sebesar 20 sampai 200 cm telah dideteksi oleh metode survei sipat datar (leveling). Dari 1997 sampai 2007, metode survei GPS (Global Positioning System) menunjukkan bahwa penurunan tanah di wilayah Jakarta terus berlangsung, dengan laju maksimum sekitar 10-15 cm/tahun di wilayah Jakarta Utara bagian Barat. Metode InSAR (Interferometric Synthetic Aperture Radar) yang berbasiskan pada citra dari satelit radar, menunjukkan bahwa dalam periode Januari sampai November 2007, penurunan tanah di wilayah Jakarta dengan laju sekitar 10 cm/tahun terjadi di banyak tempat di wilayah Jakarta Utara dan Jakarta Pusat.
Secara umum penurunan tanah di wilayah Jakarta bervariasi secara spasial maupun temporal, dan disebabkan oleh kombinasi dari pengambilan airtanah yang berlebihan, beban bangunan, kompaksi sedimen, serta aktivitas tektonik.
Tugas akhir ini menjelaskan karakteristik, penyebab dan dampak penurunan tanah di wilayah Jakarta, serta korelasinya dengan kondisi tata guna lahan, kedudukan muka air tanah dan kondisi demografi.