Merkuri merupakan salah satu logam berat yang paling berbahaya bagi makhluk hidup dan lingkungan perairan. Keberadaannya di lingkungan banyak disebabkan oleh aktivitas manusia, salah satunya bersumber dari limbah industri. Toksisitas merkuri meningkat secara drastis dalam tubuh makhluk hidup dalam bentuk persenyawaan organik, seperti metil merkuri melalui campur tangan bakteri di lingkungan perairan. Merkuri dilepaskan ke atmosfer melalui berbagai sumber alami maupun anthropogenic dan dapat dengan mudah masuk ke dalam tubuh manusia melalui saluran pernafasan dan makanan. Akumulasi merkuri pada tubuh manusia dapat menimbulkan berbagai dampak yang membahayakan, diantaranya kanker, rusaknya kelenjar reproduksi, kerusakan otak, kerapuhan tulang, dan keracunan pada sistem saraf pusat. Oleh karena itu, diperlukan metoda analisis yang sederhana tetapi cukup efektif untuk menentukan kadar merkuri. Banyak penelitian telah dilaporkan dalam menganalisis kadar merkuri, antara lain dengan metode cold vapour atomic absorption (CV-AAS), inductively coupled plasma mass spectrometry (ICP-MS) dan beberapa dengan metode kromatografi yang dimodifikasi dengan teknik spekrometri. Akan tetapi, semua analisis tersebut memerlukan proses yang rumit dan biaya yang cukup besar. Untuk meningkatkan sensitiftas analitik beberapa metoda prakonsentrasi seperti penggunaan mini kolom yang dikombinasikan dengan AAS, Atomic Fluorecence Spectrometry (AFS), ICP-MS atau spektofotometer UV-Vis, cukup efektif digunakan dalam analisis merkuri berbasis Flow Injection Analysis (FIA) atau analisis injeksi alir. Metoda ini dapat digunakan untuk menentukan kadar merkuri dalam konsentrasi rendah hingga limit deteksi dalam satuan part per billion. Teknik injeksi alir memiliki banyak keuntungan, diantaranya menghasilkan jumlah limbah yang kecil, meningkatkan kesensitifan metoda dan mudah dihungungkan dengan sistem terotomatisasi. Prakonsentrasi merupakan suatu metode yang dilakukan untuk menaikkan konsentrasi analit tanpa melalui proses penambahan standar.