digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

1992 Heru Bartholomeus
PUBLIC Open In Flip Book Alice Diniarti

Produksi enzim penisilin G asilase dapat ditingkatkan sampai sebesar 25 kali, melalui rekombinasi-ganda DNA kromosom E. coli B130 pada plasmid pBR322, yang di-klon ke dalam sel inang E. coli HB101. Disamping itu, suhu optimum katalisis dan sifat biosintesis enzim penisilin G asilase juga akan berubah oleh perlakuan rekayasa genetika tersebut. Pada E. coli B130 suhu optimum katalisis adalah 37 °C, sedangkan pada transforman E. coli SC165 bergeser menjadi 65 °C. Sifat biosintesis enzim penisilin G asilase berubah dari induktif pada E. coli B130 menjadi konstitutif-sebagian pada E. coli SC165. Enzim penisilin G asilase dari E. coli SC165 dapat dimurnikan sampai sebesar 5 kali dengan cara fraksinasi amonium sulfat yang dilanjutkan dengan dialisis. Sedangkan dengan menggunakan kromatografi kolom penukar anion DEAE-selulosa dapat diperoleh kemurnian senilai 11 kali. Perlakuan amobilisasi enzim pada poliakrilamida, dapat meningkatkan stabilitas enzim penisilin G asilase terhadap perubahan suhu dan pH serta lama penyimpanan. Disamping itu, daya katalitik dan sifat kinetika enzim juga akan mengalami perubahan. Nilai Km enzim bebas dan amobil, masing-masing adalah 0,807 mM dan 9,663 mM. Sedangkan nilai Vmax; enzim bebas dan amobil tersebut adalah 15,346 umol 6-APA/mg protein/25 menit dan 13,385 umol 6-APA/mg protein/60 menit. Asam fenilasetat merupakan inhibitor kompetitif bagi enzim penisilin G asilase bebas dan amobil, dengan konstanta inhibisi (Ki), masing-masing adalah sebesar 21,423 mM dan 192,623 mM. Disamping itu, pada enzim bebas ditemukan pula gejala inhibisi oleh substrat benzilpenisilin dengan konstanta inhibisi senilai 279,897 mM.