digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

Pada tugas akhir ini dibahas mengenai penggunaan metode sweep frequency response analysis (SFRA) untuk deteksi awal gangguan mekanis pada transformator daya. Metode SFRA adalah metode pengukuran transformator dalam keadaan offline yang berfungsi untuk mendeteksi kondisi mekanis pada transformator. Pengukuran SFRA dilakukan dengan menginjeksikan sinyal sinusoidal dengan tegangan konstan dalam selang frekuensi tertentu. Kemudian respon frekuensi yang dihasilkan akan dianalisis untuk mengetahui kondisi mekanis dari transformator tersebut dengan cara membandingkan hasil pengukuran SFRA transformator pada kondisi tertentu dengan hasil pengukuran SFRA pada kondisi normal. Pemodelan terhadap transformator juga dilakukan untuk mengetahui nilai parameter R (impedansi), L (induktansi) dan C (kapasitansi) yang bertujuan menunjukkan nilai fisik dari komponen-komponen yang ada pada transformator. Dari perbedaan nilai parameter RLC itulah dapat dilakukan deteksi awal mengenai kondisi mekanis transformator. Untuk memastikan kondisi, diperlukan investigasi lanjutan dengan melakukan pengujian lainnya terhadap transformator tersebut. Pada tugas akhir ini dilakukan studi kasus pada transformator uji milik PT. PLN P3B Jawa-Bali RJKB. Dari hasil pengukuran SFRA ditemukan perbedaan yang signifikan pada daerah frekuensi rendah. Deteksi awal dari SFRA menunjukkan kerusakan efek deformasi inti, magnetisasi sisa, open circuit ataupun short circuit. Setelah dilakukan investigasi lanjutan ternyata diketahui bahwa transformator-transformator tersebut mengalami gangguan short circuit pada belitannya.