digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

2009 TA PP TETA PRATIWI 1-COVER.pdf

File tidak tersedia

2009 TA PP TETA PRATIWI 1-BAB 1.pdf
File tidak tersedia

2009 TA PP TETA PRATIWI 1-BAB 2.pdf
File tidak tersedia

2009 TA PP TETA PRATIWI 1-BAB 3.pdf
File tidak tersedia

2009 TA PP TETA PRATIWI 1-BAB 4.pdf
File tidak tersedia

2009 TA PP TETA PRATIWI 1-BAB 5.pdf
File tidak tersedia

2009 TA PP TETA PRATIWI 1-BAB 6.pdf
File tidak tersedia

2009 TA PP TETA PRATIWI 1-PUSTAKA.pdf
File tidak tersedia

Poly(vinylidene fluoride) mempunyai bagian kristal dan bagian amorf sehingga dikenal sebagai polimer semikristalin. Poly(vinylidene fluoride) memiliki sifat piezoelektrik karena memiliki orientasi molekul yang memenuhi syarat bahan piezoelektrik. Secara umum terdapat tiga fasa pada bahan tersebut,yaitu fasa c,fasa P,dan fasa y. Orientasi molekul yang besar untuk syarat piezoelektrik dipenuhi oleh fasa P.Pada percobaan ini dilakukan pembuatan film tipis dari polimer poly(vinylidene fluoride) untuk membuktikan seberapa besar pengaruh dari pooling (pemberian medan listrik tinggi) agar menghasilkan fasa P, yang menyebabkan timbulnya sifat piezoelektrik yang besar. Dengan cara memipihkan poly (vinylidene fluoride) yang berbentuk pelet untuk diubah menjadi film tipis dengan cara digiling menggunakan dua silinder yang didalamnya terdapat filament pemanas.Sampel yang belum dipooling dan yang telah dipooling dianalisa menggunakan fourier transform infra red(FTIR). Maka diperoleh kesimpulan bahwa peningkatan pemberian medan listrik pada saat dipooling dapat meningkatkan orientasi molekul poly(vinylidene fluoride) ditandai dengan banyaknya puncak maksimum maupun minimum yang sangat berguna dalam perbandingan. Dalam karakterisasi film PVDF digunakan inframerah dengan bilangan gelombang 4000-750 cm-1. Peningkatan orientasi molekul dapat meningkatkan perubahan fasa a ke fasa P dan peningkatan efek piezoelektrik film poly(vinylidene fluoride).