digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

1998 TS PP SURYO GANDASASMITA 1-COVER.pdf

File tidak tersedia

1998 TS PP SURYO GANDASASMITA 1-BAB 1.pdf
File tidak tersedia

1998 TS PP SURYO GANDASASMITA 1-BAB 2.pdf
File tidak tersedia

1998 TS PP SURYO GANDASASMITA 1-BAB 3.pdf
File tidak tersedia

1998 TS PP SURYO GANDASASMITA 1-BAB 4.pdf
File tidak tersedia

1998 TS PP SURYO GANDASASMITA 1-BAB 5.pdf
File tidak tersedia

1998 TS PP SURYO GANDASASMITA 1-PUSTAKA.pdf
File tidak tersedia

Proses osmosis balik telah digunakan orang untuk keperluan desalinasi air. Kinerja membran osmosis balik sangat ditentukan oleh sifat alamiah material membran polimer maupun sifat membran akibat proses pembuatan. Dalam .penelitian yang dilakukan, dicoba untuk dipelajari pengaruh sifat material membran pada kinerja membran yang berkaitan dengan fluks dan rejeksi zat terlarut dalam proses osmosis balik. Dalam studi ini dibuat tiga membran, yaitu membran polisulfon (PSf) dan membran selulosa asetat yang dikoagulasi pada temperatur 27 dan 5 oC (CA27 dan CA05) untuk penerapan osmosis balik. CAO5 merupakan membran dengan kinerja terbaik, yang memiliki fluks yang cukup tinggi dan rejeksi yang cukup tinggi Pula. Membran PSf memiliki fluks terendah tetapi memiliki rejeksi yang tinggi. Membran CA27 memiliki fluks terbesar dengan rejeksi yang tidak begitu tinggi. Dengan meningkatnya tekanan operasi, fluks cenderung meningkat, sementara rejeksi cenderung menurun. Dengan bertambahnya konsentrasi zat terlarut, fluks menurun. Karakteisasi terhadap membran menunjukkan adanya perbedaan sifat material membran Membran PSI memiliki Tg dan derajat kristalinitas yang paling tinggi. Kedua membran selulosa asetat memiliki derajat kristalinitas dan Tg yang dengan rejeksi yang tidak begitu tinggi. Dengan meningkatnya tekanan operasi, fluks cenderung meningkat, sementara rejeksi cenderung menurun. Dengan bertambahnya konsentrasi zat terlarut, fluks menurun. Karakteisasi terhadap membran menunjukkan adanya perbedaan sifat material membran Membran PSI memiliki Tg dan derajat kristalinitas yang paling tinggi. Kedua membran selulosa asetat memiliki derajat kristalinitas dan Tg yang hampir sama. Ketiga membran memiliki struktur yang rapat, dengan ketebalan lapisan selektif yang berbeda. Dengan demikian, jelaslah terlihat adanya keterkaitan antara sifat material membran polimer dengan kinerjanya. Setiap sifat tersebut bekerja secara sinergis dalam optimasi kinerja membran.