digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

2008 TA PP RINALDI SUDAWOTO 1-COVER.pdf


2008 TA PP RINALDI SUDAWOTO 1-BAB1.pdf

2008 TA PP RINALDI SUDAWOTO 1-BAB2.pdf

2008 TA PP RINALDI SUDAWOTO 1-BAB3.pdf

2008 TA PP RINALDI SUDAWOTO 1-BAB4.pdf

2008 TA PP RINALDI SUDAWOTO 1-BAB5.pdf

2008 TA PP RINALDI SUDAWOTO 1-PUSTAKA.pdf

Low Temperature Shift Conversion (LTSC) merupakan salah satu proses industri yang digunakan untuk menyingkirkan gas CO hasil reformasi kukus, gasifikasi, dan oksidasi parsial pada temperatur rendah (150-260 derajat C). Penyingkiran gas CO dilaksanakan melalui reaksi pergeseran gas-air (water-gas shift reaction). LTSC umumnya dijumpai pada pabrik sintesis amonia dan pabrik sintesis hidrogen. Katalis LTSC berpotensi untuk dikembangkan di Indonesia karena kebutuhannya yang besar dalam industri amonia dan industri gas hidrogen. Katalis ini berfungsi untuk mempercepat reaksi pergeseran gas-air pada temperatur rendah. Penelitian ini bertujuan untuk memperoleh prosedur sintesis katalis LTSC berbasis Cu/ZnO/Al2O3 yang memiliki aktivitas yang mendekati atau menyamai aktivitas katalis komersial dan dapat diproduksi ulang. Penelitian ini terdiri dari dua tahap, yaitu tahap pembuatan/sintesis katalis dan tahap uji aktivitas katalis. Pembuatan katalis dilakukan melalui metode impreganasi kering dengan pusat aktif Cu, promotor ZnO, dan penyangga γ-alumina. Sementara itu, uji aktivitas katalis dilakukan dengan reaktor unggun tetap skala laboratorium pada temperatur 230 derajat C dan tekanan atmosferik. Variasi yang dilakukan pada penelitian ini adalah perbandingan komposisi Cu terhadap ZnO, yaitu sebesar 1 : 1; 2 : 1; dan 1 : 2. Katalis Cu/ZnO/Al2O3 yang diperoleh–dinamakan katalis ReiKo–mampu memberikan konversi CO sebesar 65,0-73.21%. Konversi ini masih di bawah katalis komersial yang memiliki konversi CO sebesar 83.98-85.10%. Hal ini disebabkan oleh jumlah pusat aktif katalis ReiKo yang lebih sedikit dibandingkan jumlah pusat aktif katalis komersial. Katalis ReiKo memiliki pusat aktif sebesar 8-19%-berat, sedangkan katalis komersial sebesar 30-32%-berat. Walaupun demikian, katalis ReiKo mampu memberikan stabilitas yang sebanding dengan katalis komersial.