2008 TA PP RIAN NURUL IHSAN 1-COVER.pdf
2008 TA PP RIAN NURUL IHSAN 1-BAB 1.pdf
2008 TA PP RIAN NURUL IHSAN 1-BAB 2.pdf
2008 TA PP RIAN NURUL IHSAN 1-BAB 3.pdf
2008 TA PP RIAN NURUL IHSAN 1-BAB 4.pdf
2008 TA PP RIAN NURUL IHSAN 1-BAB 5.pdf
2008 TA PP RIAN NURUL IHSAN 1-PUSTAKA.pdf
Lapisan tanah lunak pada suatu pembangunan khususnya geoteknik, sering mendatangkan masalah pada penimbunan di atas tanah lunak. Apabila tinggi timbunan melebihi tinggi timbunan maksimal berdasarkan kapasitas daya dukung tanah lunak di bawahnya, maka konstruksi harus dilakukan secara bertahap atau dengan perkuatan tanah lunak tersebut. Pada penimbunan bertahap di atas tanah lunak, diperlukan perlakuan khusus pada proses pelaksanaannya. Dimana pada tiap tahapan penimbunan berikutnya harus menunggu terkonsolidasinya timbunan sebelumnya sampai kuat geser (gain streght) untuk dapat menahan beban timbunan selanjutnya. Dalam kondisi normal, waktu yang dibutuhkan hingga terkonsolidasinya tanah timbunan tersebut cukup lama. Oleh karena itu pada pemodelannya tahapan konsolidasi dibatasi hingga 100 hari, dan pada saat akhir pekerjaan konsolidasi dibiarkan hingga mencapa maksimal. Pada tugas akhir ini dilakukan pemodelan pada 3 lokasi yang berbeda dengan struktur yang berbeda pula. Pada 2 lokasi terdapat 2 jenis kondisi, dimana kondisi pertama tanggul yang digunakan adalah jenis rubble mound sedangkan pada kondisi yang kedua digunakan sand bag. Setiap pemodelan dilakukan pada 3 jenis kondisi elevasi pasang surut. Proses reklamasi yang dilakukan adalah 2 tahap, dimana tahap pertama dilakukan hingga ketinggian 2 meter dari dasar perairan sedangkan tahap berikutnya dilakukan hingga ketinggian maksimal dari tanggul pada setiap lokasi. Dari hasil pemodelan didapatkan bahwan kondisi elevasi pasang surut LLWL merupakan kondisi ekstrim dimana dihasilkan deformasi total yang maksimal. Dari keseluruhan desain dan analisan yang dilakukan, menunjukkan bahwa desain tanggul tersebut sudah cukup baik. Dimana deformasi yang mungkin terjadi dan safety factor yang dihasilkan sudah cukup memberikan kepastian keamanan atas struktur tanggul yang akan dibangun.