digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

2008 TA PP RAHMAT FIRDAUS & PANDU PRADHANA 1-COVER.pdf


2008 TA PP RAHMAT FIRDAUS & PANDU PRADHANA 1-BAB 1.pdf

2008 TA PP RAHMAT FIRDAUS & PANDU PRADHANA 1-BAB 2.pdf

2008 TA PP RAHMAT FIRDAUS & PANDU PRADHANA 1-BAB 3.pdf

2008 TA PP RAHMAT FIRDAUS & PANDU PRADHANA 1-BAB 4.pdf

2008 TA PP RAHMAT FIRDAUS & PANDU PRADHANA 1-BAB 5.pdf

2008 TA PP RAHMAT FIRDAUS & PANDU PRADHANA 1-PUSTAKA.pdf

Kebutuhan akan peningkatan efisiensi perusahaan pada proses fabrikasi besi beton dapat dijawab salah satunya dengan sentralisasi fabrikasi besi beton. Sentralisasi diharapkan dapat mengurangi waste besi beton. Hal ini disebabkan adanya penggabungan proses fabrikasi besi beton pada beberapa proyek PT. X di suatu daerah untuk memaksimalkan penggunaan besi beton yang ada dan mereduksi faktor-faktor kesalahan SDM dan alat-alat on-site. Tujuan dari penulisan Tugas Akhir ini adalah mendapatkan kelayakan penggunaan sistem sentralisasi dengan menganalisa potensi sentralisasi pada proses fabrikasi besi beton dibandingkan terhadap sub-kegiatan yang dinilai paling berpengaruh terhadap timbulnya waste besi beton, untuk mengurangi waste dan menunjang keputusan sentralisasi yang akan dilakukan oleh PT. X.Analisa dilakukan dengan melihat penyebab-penyebab timbulnya waste di lapangan dan mengidentifikasi beberapa sub-kegiatan dari proses fabrikasi besi beton yang dapat diefisienkan melalui proses sentralisasi fabrikasi besi beton. Sehingga akan bisa dilihat apakah proses sentralisasi bisa menjadi pilihan solusi yang tepat untuk peningkatan efisiensi perusahaan. Selain itu penyusun juga membandingkan hasil perhitungan kebutuhan besi beton salah satu proyek PT.X untuk mengkonfirmasi salah satu faktor penyebab timbulnya waste. Metode yang dilakukan untuk mencapai tujuan adalah observasi lapangan, melakukan wawancara, dan menyebarkan kuesioner pada proyek-proyek PT. X.Dari metode penelitian yang dilakukan, didapatkan keseluruhan tahapan kegiatan fabrikasi besi beton secara detail, yang selanjutnya dikonfirmasi pengaruh setiap sub kegiatan terhadap timbulnya waste besi beton. Dari konfirmasi tersebut didapat sub kegiatan yang paling berpengaruh terhadap timbulnya waste. Selanjutnya dicari akar permasalahan dari faktor-faktor penyebab timbulnya waste dengan metode rootcause analysis. Delapan akar permasalahan yang diperoleh kemudian dibandingkan dengan karakteristik sentralisasi. Didapat bahwa metode sentralisasi fabrikasi besi beton dapat menjawab permasalahan yang ada.