digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

2007 TA PP KADEK EDY KURNIAWAN 1-COVER.pdf


2007 TA PP KADEK EDY KURNIAWAN 1-BAB1.pdf

2007 TA PP KADEK EDY KURNIAWAN 1-BAB2.pdf

2007 TA PP KADEK EDY KURNIAWAN 1-BAB3.pdf

2007 TA PP KADEK EDY KURNIAWAN 1-BAB4.pdf

2007 TA PP KADEK EDY KURNIAWAN 1-BAB5.pdf

2007 TA PP KADEK EDY KURNIAWAN 1-BAB6.pdf

2007 TA PP KADEK EDY KURNIAWAN 1-PUSTAKA.pdf

Dalam upaya pemanfaatan energi panas bumi menjadi energi listrik yang lebih optimal, modifikasi terhadap siklus standar yang ada merupakan salah satu alternatif penting yang dapat dilakukan. Kombinasi siklus turbin gas dengan siklus Rankine yang digunakan saat ini untuk memanfaatkan energi panas bumi dengan berbagai modifikasi dijadikan pusat perhatian dari studi ini. Pembangkit Panas Bumi Kamodjang dijadikan sebagai objek studi kasus untuk mendapatkan kondisi yang realistis. Untuk mempermudah dalam perhitungan, sebuah perangkat lunak dikembangkan untuk menghitung siklus dengan beberapa modifikasinya secara akurat. Perangkat lunak tersebut didukung dengan database sifat termodinamika yang akurat. Siklus hibrid alternatif akan ditelaah dengan mendalam dari sudut pandang termodinamika. Hasil analisis siklus kombinasi yang telah dilakukan dibandingkan dengan siklus Rankine yang berdiri sendiri untuk sumur panas bumi di Kamodjang berdasarkan data dan asumsi yang rasional. Hasil simulasi menunjukkan peningkatan kerja yang mencapai 89,34% dan peningkatan efisiensi yang mencapai 23,45% untuk fluida kerja organik R-134a. Penggantian R-134a dengan fluida kerja organik lain memberikan hasil angka peningkatan kerja sebesar 98,58% dan efisiensi sebesar 29,49% untuk fluida kerja organik R-600. Kondisi peningkatan yang tinggi ini diperoleh pada kondisi yaitu, temperatur masuk turbin gas 900 derajat C, rasio tekanan 20, temperatur gas keluar steam heater 350 derajat C, temperatur uap panas bumi keluar steam heater 250 derajat C, tekanan masuk turbin organik 3,5 MPa dan temperatur masuk turbin organik 340 derajat C.