digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

2008 TA PP HIDAYATI 1-COVER.pdf


2008 TA PP HIDAYATI 1-BAB1.pdf

2008 TA PP HIDAYATI 1-BAB2.pdf

2008 TA PP HIDAYATI 1-BAB3.pdf

2008 TA PP HIDAYATI 1-BAB4.pdf

2008 TA PP HIDAYATI 1-BAB5.pdf

2008 TA PP HIDAYATI 1-PUSTAKA.pdf

Fonem merupakan salah satu parameter wicara dan unit terkecil pembentuk kata pada proses bicara. Proses pembentukan fonem akan mempengaruhi aktivitas daerah otak dan juga melibatkan auditory feedback sebagai pengontrol suara yang dihasilkan. Untuk mengeliminasi pengaruh auditory feedback pada otak, pengucapan fonem dilakukan tanpa suara. Produksi fonem terjadi dalam rentang waktu yang sangat singkat sehingga dibutuhkan alat perekaman aktifitas sinyal otak yang memiliki kesensitifan yang tinggi dari segi temporal. Salah satu instrumentasi medik dengan keunggulan respon waktu yang tinggi adalah electroencephalograph (EEG). Aktifitas otak yang terjadi pada saat berbicara merupakan hasil dari internal stimultion bagi otak. Perekaman sinyal otak melalui EEG menggunakan 19 elektroda yang ditempatkan pada kulit kepala, sesuai dengan standar internasional yaitu metode 10-20, dengan metode unipolar sebagai metode pengukurannya. Total aktifitas otak pada saat produksi fonem ditunjukkan oleh besar energi sinyal otak pada rentang waktu pengucapan dengan nilai power spectral density (PSD). Nilai PSD menunjukkan parietal dan temporal lobe sebagai dua daerah yang dominan pada saat pengucapan dengan suara,sedangakan pada pengucapan tanpa suara didominasi oleh parietral lobe. Perbandingan nilai PSD untuk pengucapan dengan dan tanpa suara memberikan pola unik yang bervariasi pada setiap fonem.