digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

2008 TA PP FINA GINTING 1-COVER.pdf


2008 TA PP FINA GINTING 1-BAB1.pdf

2008 TA PP FINA GINTING 1-BAB2.pdf

2008 TA PP FINA GINTING 1-BAB3.pdf

2008 TA PP FINA GINTING 1-BAB4.pdf

2008 TA PP FINA GINTING 1-BAB5.pdf

2008 TA PP FINA GINTING 1-PUSTAKA.pdf

Dewasa ini, layanan jasa komunikasi jaringan bergerak di Indonesia semakin berkembang. Hal ini memicu tumbuhnya operator-operator baru dalam bisnis telekomunikasi. Munculnya berbagai operator ini tentu dapat dimanfaatkan untuk mengoptimalkan jaringan, misalnya dengan menerapkan resource sharing. Resource sharing yang paling mungkin untuk dilakukan dalam waktu dekat ini ialah sharing menara/tower (passive sharing), yang dikenal dengan program menara bersama. Dalam hal ini, operator-operator telekomunikasi dapat berbagi menara dan infrastruktur pelengkapnya (AC, shelter, catu daya (power), grounding dengan operator telekomunikasi lain. Dengan adanya sharing infrastruktur ini, maka akan dicapai efisiensi biaya, yakni penurunan biaya total dan tarif interkoneksi. Rata-rata penurunan biaya total adalah sebesar 29.08%. Sedangkan rata-rata penurunan tarif interkoneksi untuk semua layanan adalah 25.54% untuk call duration (biaya yang dibutuhkan selama komunikasi berlangsung) dan 24.80% untuk call set up (biaya yang dibutuhkan untuk membangun hubungan sebelum komunikasi berlangsung). Dari penelitian ini dapat dilihat bahwa efisiensi biaya dapat dicapai dengan sharing infrastruktur.