BAB 1 Lisna Sri Rahayu
Terbatas Dewi Supryati
» ITB
Terbatas Dewi Supryati
» ITB
BAB 2 Lisna Sri Rahayu
Terbatas Dewi Supryati
» ITB
Terbatas Dewi Supryati
» ITB
BAB 3 Lisna Sri Rahayu
Terbatas Dewi Supryati
» ITB
Terbatas Dewi Supryati
» ITB
BAB 4 Lisna Sri Rahayu
Terbatas Dewi Supryati
» ITB
Terbatas Dewi Supryati
» ITB
BAB 5 Lisna Sri Rahayu
Terbatas Dewi Supryati
» ITB
Terbatas Dewi Supryati
» ITB
Addictea merupakan perusahaan yang bergerak di bidang industri makanan dan
minuman. Besarnya permintaan produk addictea menuntut perusahaan untuk
menyediakan produk tepat waktu. Kemasan merupakan salah satu bahan penolong
yang dibutuhkan untuk memastikan kelancaran produksi. Kemasan memiliki masa
kedaluwarsa yang singkat, yaitu 14 hari. Perhitungan ukuran lot pemesanan
kemasan yang tidak tepat mengakibatkan terjadi penumpukan bahan penolong
kemasan. Hal tersebut mengindikasikan besarnya kemasan produk kedaluwarsa.
Ukuran lot pemesanan kemasan saat ini berjumlah 10.000 unit untuk masingmasing
kemasan ukuran 240 ml dan 450 ml. Dampaknya yaitu biaya total inventori.
Oleh karena itu, penelitian ini akan melakukan pengembangan model ukuran lot
pemesanan dan algoritma heuristik dengan mempertimbangkan masa kedaluwarsa.
Penelitian ini menggunakan Model dasar Q sebagai acuan utama. Pengembangan
Model Q tersebut mencakup karakteristik adanya fluktuasi permintaan yang
berdistribusi normal dan masa kedaluwarsa. Kriteria kinerja pada penelitian ini
yaitu meminimalkan biaya total inventori. Komponen biaya total inventori terdiri
dari biaya beli, pesan, simpan, kekurangan, dan biaya kedaluwarsa. Adapun
variabel keputusan pada penelitian ini yaitu mencari nilau ukuran lot pemesanan
yang optimal dan reorder point. Besarnya ukuran lot pemesanan optimal dicari
dengan pendekatan heuristik. Hasilnya ditemukan bahwa ukuran lot pemesanan
optimal yaitu sebesar jumlah inventori selama masa kedaluwarsa.
Dari hasil penelitian diperoleh ukuran lot pemesanan kemasan optimal untuk
kemasan 240 ml yaitu 4.550 unit dan reorder point 4.848 unit, dengan biaya total
inventori Rp326.326/hari. Ukuran lot pemesanan kemasan optimal untuk kemasan
450 ml yaitu 3.696 unit dan reorder point 4.069 unit, dengan biaya total inventori
Rp514.710/hari. Berdasarkan ukuran kinerja tersebut, diperoleh penghematan
sebesar 89% untuk kemasan ukuran 240 ml dan 88% untuk ukuran kemasan 450
ml.