2008 TA PP ERLINA AYU PRATIWI 1-COVER.pdf
2008 TA PP ERLINA AYU PRATIWI 1-BAB 1.pdf
2008 TA PP ERLINA AYU PRATIWI 1-BAB 2.pdf
2008 TA PP ERLINA AYU PRATIWI 1-BAB 3.pdf
2008 TA PP ERLINA AYU PRATIWI 1-BAB 4.pdf
2008 TA PP ERLINA AYU PRATIWI 1-BAB 5.pdf
2008 TA PP ERLINA AYU PRATIWI 1-PUSTAKA.pdf
LAPAS yang dirancang dalam proyek ini berlokasi di Jalan Raya Kedung Pane, Kelurahan Wates, Kecamatan Ngaliyan Semarang. LAPAS didesain agar dapat tercipta sebuah lingkungan yang nyaman bagi para penggunanya sehingga dapat membantu terapi mental para warga binaan yang ada di dalamnya. Namun kriteria terpenting dalam perancangan sebuah LAPAS adalah keamanan.Aspek keamanan berusaha diwujudkan dalam berbagai hal, mulai dari lokasi LAPAS, bentukan massa, jalur sirkulasi, sistem struktur, hingga detail-detail bukaan. Lokasi dipilih sesuai dengan konsep pemasyarakatan yang sedang berlaku di Indonesia, yaitu lokasi masih memiliki jarak tertentu dari pusat kota dan masih memiliki lahan kosong yang cukup luas sehingga memungkinkan bila suatu saat diadakan perluasan. Selain itu, aspek keterjangkauan lokasi terhadap kendaraan umum, kedekatan lokasi dengan pengadilan negeri, kantor polisi, kantor pemadam kebakaran, rumah sakit dan kawasan industri juga dijadikan bahan pertimbangan dalam pemilihan lokasi.LAPAS berkapasitas 382 Warga Binaan ini dibangun diatas lahan seluas 35.200 m2 , luas bangunan 11.622 m2 dengan GSB 29 meter, KDB 20% dan KLB maksimal 1. Perancangannya dilakukan berdasarkan Keputusan Menteri mengenai pola bangunan Unit Pelaksana Teknis Lembaga Pemasyarakatan nomor M.01.PL.01.01 tahun 2003 dengan penyesuaian-penyesuaian yang dianggap perlu.Lahan dibagi menjadi 5 zona keamanan yang masing-masing memiliki tingkat keamanan yang berbeda-beda. Setelah membagi lahan menjadi zona-zona tersebut, fungsi dimasukkan ke dalam lahan dengan memecahnya menjadi beberapa gubahan massa yang diletakkan menyebar. Ini dimaksudkan untuk mengikuti pola hierarki keamanan sesuai fungsinya, mengantisipasi melebarnya kebakaran dalam kompleks LAPAS dan untuk menciptakan sebanyak mungkin ruang sosialisasi yang sangat penting untuk proses pembinaan.Pencapaian ke dalam kompleks massa bangunan dibatasi hanya satu agar memudahkan pengawasan. Sirkulasi dalam kompleks dibagi menjadi 3 yaitu sirkulasi untuk kendaraan bermotor, sirkulasi untuk pejalan kaki dan jalur sirkulasi yang digunakan untuk menginspeksi.Massa bangunan secara keseluruhan berorientasi ke lapangan apel yang berada di tengah-tengah kompleks. Terutama massa blok hunian, menggunakan material yang kokoh sehingga memperkecil kemungkinan narapidana untuk melarikan diri. Aspek keamanan diwujudkan hingga detail bukaan sehingga tidak memungkinkan warga binaan untuk melarikan diri.Konsep dasar perancangan LAPAS ini adalah menciptakan controllable place, sociable space dan menciptakan ruang yang memiliki strata dan bersifat terbatas namun tidak menimbulkan rasa intimidasi bagi narapidana.