2009 TA PP ERICK SATRIA 1-COVER.pdf
2009 TA PP ERICK SATRIA 1-BAB 1.pdf
2009 TA PP ERICK SATRIA 1-BAB 2.pdf
2009 TA PP ERICK SATRIA 1-BAB 3.pdf
2009 TA PP ERICK SATRIA 1-BAB 4.pdf
2009 TA PP ERICK SATRIA 1-BAB 5.pdf
2009 TA PP ERICK SATRIA 1-PUSTAKA.pdf
Identifikasi upwelling berdasarkan analisis parameter oseanografi dilakukan di perairan Selatan Jawa dan pantai Barat Sumatera dengan menggunakan SST (Sea Surface Temperature) dari satelit NOAA-AVHRR yang kemudian di overlay dengan data klorofil-a dari citra satelit SeaWiFS serta data Topex untuk mengetahui anomali tinggi muka air untuk memperkirakan lokasi upwelling di perairan Selatan Jawa dan Barat Sumatera pada tahun 2002-2007. Dari pengolahan data diatas diperoleh perkiraan lokasi penangkapan ikan diperairan Selatan Jawa dan pantai Barat Sumatera yang berada pada 2 derajat LS; 104.5 derajat BT sampai dengan 12 derajat LS; 115 derajat BT. Dari data produksi perikanan terliahat hubungan antara fenomena upwelling dengan kelimpahan ikan, dimana produksi ikan meningkat pada periode upwelling tersebut. Untuk mengetahui hasil yang lebih akurat diperlukan proses pengumpulan data perikanan yang lebih lanjut, yang dilengkapi dengan data mengenai wahana penangkap ikan yang dipakai serta kemungkinan lainya Dari semua proses di atas kita bisa membuat SIG (Sistem Informasi Geografis) dimana yang hasilnya kan digunakan oleh masyarakat daerah pesisir (nelayan) dalam penangkapan ikan. Dengan mengetahui daerah potensi penangkapan ikan secara dini, para nelayan dapat lebih mengefektifkan masa operasi enangkapan, efisiensi biaya dan peningkatan hasil tangkapan atau produksi ikan mereka. Peningkatan hasil tangkapan secara kontinu diharapkan akan dapat memberikan tambahan penghasilan dan pengembangan ekonomi bagi nelayan.