digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

Pengukuran kinerja diperlukan oleh setiap organisasi baik organisasi yang bersifat profit oriented, maupun organisasi yang bersifat non-profit oriented. Hal ini disebabkan hasil pengukuran akan berguna sebagai landasan untuk melakukan perencanaan, disamping itu organisasi menjadi lebih mengetahui akan Kekuatan, kekurangan , peluang maupun tantangan yang dihadapinya, serta dapat pula melihat faktor kritis yang memerlukan penanggulangan dengan segera.Perguruan tinggi swasta, yang meskipun hanya berbentuk organisasi yang semi profit, juga memerlukan pengukuran dan penilaian kinerja ini. Dengan demikian diharapkan PTS yang bersangkutan dapat lebih meningkatkan daya saingnya ditengah persaingan yang semakin ketat.Selama ini pengukuran kinerja PTS yang dikenal sebagai proses akreditasi dilakukan oleh BAN-PT (Badan Akreditasi Nasioral-Perguruan Tinggi) yang menilai 9 aspek pokok menyangkut organisasi, kurikulum, Tenaga Pengajar tetap, Nisbah Tenaga Pengajar Tetap terhadap mahasiswa, Prasarana, Pembinaan dan pengembangan kemahasiswaan, proses pendidikan, Lulusan yang dihasilkan dan Kegiatan Penelitian serta Pengabdian kepada Masyarakat. Akreditasi dilakukan dengan memberikan Borang isian kepada PTS, yang isinya sebagian besar bersifat kuantitatif dan `tangible'.Untuk menjadi organisasi yang maju dan mampu bersaing, hasil akreditasi saja tentu belum cukup. PTS harus juga mengukur dan melakukan penilaian terhadap kinerjanya dalam hal-hal yang `intangible' dan bersifat kualitatif untuk melengkapi akreditasi tersebut.Penelitian ini bertujuan merancang suatu Metode Penilaian Kinerja sebagai Suplemen Akreditasi bagi PTS, yang didasarkan kepada Metode Balance Scorecard dan Proses Hirarki analitik.Hasil penelitian diperkirakan akan memberi nilai tambah kepada PTS dalam bentuk:- Penterjemahan Visi dan Misi PTS yang bersangkutan kepada tujuan-tujuan, tolak ukur, target dan inisiatif yang dapat dilakukan untuk mencapai tujuan- Penilaian kinerja yang menyeimbangkan aspek-aspek: Keuangan dan Non-Keuangan, Tangible dan Intangible, Jangka panjang dan Jangka Pendek, Internal dan Ekstemal dan faktor prioritas.- Bersifat lebih obyektif karena melibatkan penyandang dana, pengelola maupun pelanggan (internal dan eksternal) baik dalam perumusan, penyusunan, pembobotan (prioritas) maupun dalam penilaian masing-masing tujuan yang hendak dicapai Meskipun demikian, karena tujuan diturunkan dari visi dan misi PTS, yang mungkin berbeda-beda satu sama lain; maka penelitian ini tidak dimaksudkan menggantikan Metode Akreditasi yang dilakukan oleh BAN-PT. Tetapi akan lebih banyak bermanfaat sebagai suplemen dari hasil akreditasi yang dilakukan oleh Badan tersebut terhadap PTS yang bersangkutan.