digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

Produksi minyak dan gas bumi melalui sumur dan pipa dapat terhambat oleh penyumbatan, salah satunya adalah penyumbatan hidrolik yang disebabkan oleh akumulasi cairan di pipa. Analisis manual terhadap penyumbatan ini tidak praktis, sehingga diperlukan software simulasi seperti OLGA dan Aspen Hydraulic untuk pemodelan dan prediksi perilaku aliran yang akurat. Meskipun OLGA lebih umum digunakan di industri, perbandingan kinerja antara OLGA dan Aspen Hydraulic dalam menganalisis dinamika aliran perlu dilakukan. Penelitian ini bertujuan membandingkan performa OLGA dan Aspen Hydraulic dalam menganalisis permasalahan liquid holdup, hilang tekan sepanjang pipa, pigging, hydrate formation, slugging, dan wax deposition pada aliran multifasa. Hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi rekomendasi bagi industri minyak dan gas dalam memilih software simulasi yang optimal untuk menganalisis aliran multifasa. Penelitian ini menggunakan software OLGA 2022.1.0 dan Aspen HYSYS V14 dengan data yang telah tersedia. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pada hydrate formation, Aspen HYSYS lebih unggul dalam memodelkan hydrate–liquid–vapor equilibrium (HLVE) karena dilengkapi model CSM yang mempertimbangkan efek inhibisi minyak dan pengaruh komposisi air; pada wax deposition, Aspen HYSYS mampu menandingi hasil OLGA dengan tuning menggunakan overall heat transfer coefficient; sedangkan pada CO? injection, kedua perangkat lunak memberikan prediksi flow regime yang berbeda dari hasil eksperimen.