Telah dikembangkan sebuah metoda mempercepat dinamika kuantum adiabatik pa-
da sistem spin. Metoda ini digunakan untuk mendapatkan fungsi gelombang yang
diinginkan dalam waktu yang lebih singkat. Konsep adiabatik digunakan agar sis-
tem tidak mengalami perubahan keadaan selama proses mempercepat berlangsung.
Fungsi gelombang adiabatik merupakan fungsi gelombang yang parameter waktun-
ya melibatkan parameter adiabatik ? yang bernilai sangat kecil serta menambahkan
fasa regularisasi ?. Agar sistem tetap memenuhi persamaan Schrödinger, maka reg-
ularisasi juga dilakukan pada Hamiltonian sistem dengan menambahkan suku ko-
reksi pada Hamiltonian awal.
Upaya mempercepat secara adiabatik ini diawali dengan mendapatkan keadaan eigen
sistem melalui Hamiltonian awal. Selanjutnya dengan hanya meninjau satu keada-
an eigen ditentukan suku regularisasi Hamiltonian dan Hamiltonian penggerak yang
melibatkan parameter pengali waktu ? yang menuju tak hingga dan parameter adi-
abatik ? yang menuju nol serta melalui konsep ? · ? = berhingga. Suku regularisasi
dan Hamiltonian penggerak yang menjamin sistem dapat dipercepat secara adia-
batik didapatkan dengan mengasumsikan kandidat suku regularisasi Hamiltonian
yang yang melibatkan semua interaksi yang mungkin pada sistem spin yaitu inter-
aksi antar spin, interaksi tiga benda yang hanya muncul pada sistem tiga spin, serta
medan magnet.
Metoda ini diaplikasikan pada sistem spin tunggal, sistem dua spin dan kluster tiga
spin. Pada sistem spin tunggal, digunakan model spin rotasi dan model dua keadaan
Landau-Zener. Aplikasi pada sistem dua spin menggunakan model Ising transver-
sal, model XY, model kuantum annealing dan model umum entanglement. Metoda
mempercepat pada sistem tiga spin diaplikasikan pada model Ising transversal dan
model kuantum annealing. Pada kasus spin tunggal didapatkan satu suku regular-
isasi dan Hamiltonian penggerak yang tidak bergantung pada keadaan eigen yang
ditinjau (state-independent). Pada sistem dua spin yaitu pada model kuantum an-
nealing dan model umum entanglement masing-masing didapatkan tiga dan dua
suku regularisasi dan Hamiltonian penggerak yang bergantung pada keadaan eigen yang ditinjau (state-dependent), sedangkan pada model Ising transversal dan model
XY didapatkan satu solusi yang bersifat state-independent. Aplikasi sistem tiga
spin pada model Ising transversal didapatkan dua solusi suku regularisasi sedangkan
pada model kuantum annealing didapatkan empat solusi suku regularisasi. Semua
solusi pada sistem tiga spin ini bersifat state-dependent.
Metoda ini memberikan beberapa keunggulan yaitu perhitungan yang lebih sederhana
dalam menentukan suku regularisasi karena hanya meninjau satu keadaan
eigen. Selain itu pelibatan semua interaksi yang mungkin pada kandidat suku regularisasi
membuat upaya mempercepat menjadi lebih optimal yang ditunjukkan oleh
nilai fidelitas yang tinggi. Dihasilkannya solusi suku regularisasi yang beragam juga
akan menambah fleksibilitas pada metode ini.
Perpustakaan Digital ITB