Dokumen Asli
Terbatas  Dessy Rondang Monaomi
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Dessy Rondang Monaomi
» Gedung UPT Perpustakaan
Gangguan hubung singkat pada sistem tenaga listrik menimbulkan arus
lebih yang dapat melebihi kuat hantar arus saluran maupun peralatan. Kondisi ini
berpotensi merusak peralatan, mengganggu kontinuitas penyaluran daya, dan
menurunkan keandalan sistem. Oleh karena itu, diperlukan suatu sistem proteksi
yang andal, selektif, dan bekerja cepat dalam mendeteksi serta mengisolasi bagian
sistem yang terganggu. Relai arus lebih berarah merupakan salah satu perangkat
proteksi yang banyak digunakan karena mampu membedakan arah aliran arus
gangguan, sehingga lebih selektif dibanding relai arus lebih konvensional. Namun,
penerapan relai ini pada jaringan distribusi dengan topologi loop menimbulkan
tantangan tersendiri, sebab arah kontribusi arus lebih dapat berubah sesuai dengan
konfigurasi operasi maupun lokasi gangguan.
Laporan ini membahas perancangan skema koordinasi proteksi berbasis
relai arus lebih berarah pada jaringan distribusi 20 kV Dukong–Pilang di Belitung
dengan topologi loop. Terdapat tiga alternatif solusi koordinasi proteksi yang
diajukan, yaitu Single Setting, Group Settings, dan Dynamic Setting. Evaluasi
kinerja dilakukan berdasarkan selektivitas kerja dan kecepatan waktu operasi
dengan target maksimal 1 detik pada berbagai skenario operasi dan gangguan.
Hasil analisis menunjukkan bahwa alternatif solusi kedua (Group Settings)
memberikan kinerja yang paling optimal. Skema ini mampu mencapai selektivitas
yang baik dan memenuhi kriteria waktu operasi, dengan tingkat kompleksitas
implementasi yang masih dapat diterima dibanding alternatif solusi ketiga yang
memerlukan sistem kontrol lebih lanjut. Oleh karena itu, skema Group Settings
direkomendasikan sebagai solusi proteksi yang layak diterapkan pada jaringan
distribusi 20 kV Dukong–Pilang di Belitung.
Perpustakaan Digital ITB