digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

Meningkatnya frekuensi bencana alam di Indonesia menuntut adanya strategi pembiayaan risiko yang terstruktur. Penelitian ini mengusulkan kerangka kerja optimisasi portofolio multiobjektif untuk pengembangan dana melalui investasi. Tujuan utamanya adalah membentuk alokasi aset efisien untuk memenuhi target pembiayaan yang dihitung dari analisis retensi optimal kerugian bencana gempa bumi tektonik. Model Autoregressive Integrated Moving Average (ARIMA) digunakan untuk mendapatkan prakiraan imbal hasil saham bulanan sebagai input pada proses optimisasi. Selanjutnya, optimisasi portofolio dilakukan secara bulanan selama satu tahun menggunakan Reference Vector Guided Evolutionary Algorithm (RVEA) untuk memaksimalkan imbal hasil dan meminimalkan risiko, dengan mempertimbangkan kendala praktis seperti round lot dan buy-in threshold. Dua skenario investasi, tanpa dan adanya alokasi pada deposito, dianalisis menggunakan tiga metode seleksi, yaitu: Sharpe ratio; risiko minimum; dan imbal hasil maksimum. Hasil penelitian menunjukkan bahwa RVEA efektif dalam menghasilkan front Pareto, meskipun menghadapi kesulitan pada bentuk front yang irregular. Setiap skema seleksi secara konsisten menghasilkan portofolio dengan profil risiko-imbal hasil yang berbeda. Meskipun portofolio gabungan mencatat keuntungan positif, total keuntungan selama satu tahun hanya memenuhi 4.03% hingga 4.92% dari target pembiayaan. Temuan ini menegaskan kelayakan investasi dalam pengembangan dana bencana, sekaligus menekankan bahwa pemenuhan target pembiayaan memerlukan strategi jangka panjang yang komprehensif.