Near cloud turbulence (NCT) merupakan ancaman serius bagi keselamatan
penerbangan, khususnya di wilayah tropis seperti Indonesia yang memiliki aktivitas
konvektif aktif. Namun, diagnostik turbulensi yang digunakan di Indonesia masih
kurang representatif karena belum mempertimbangkan pengaruh konveksi.
Penelitian ini menggunakan diagnostik NCT berbasis parameterisasi convective
gravity wave drag (CGWD), yang memperhitungkan pengaruh konveksi, pada
simulasi kejadian turbulensi di Indonesia. Diagnostik CGWD diuji pada dua kasus,
yaitu turbulensi Batik Air 24 Oktober 2017 di Sumatera Utara dan turbulensi
Hongkong Airlines 6 Mei 2016 di Kalimantan Selatan yang disimulasikan
menggunakan model WRF-ARW. Performa Diagnostik CGWD dibandingkan
dengan diagnostik turbulensi lain, yaitu Turbulence Index 1 (TI1), eddy dissipation
rate (EDR), dan EDR berbasis second order structure function (2ndSF).
Hasil menunjukkan bahwa CGWD mampu mengidentifikasi lokasi dan waktu
kejadian turbulensi secara konsisten dengan observasi, meskipun pada saat yang
sama parameter TKE dan Ri tidak mengindikasikan kondisi turbulen. Pada kasus
Batik Air masih terdapat deviasi vertikal posisi turbulensi, sedangkan pada kasus
Hongkong Airlines turbulensi teridentifikasi dengan baik. Nilai CGWD yang tidak
nol terlokalisasi di sekitar titik kejadian pada saat turbulensi berlangsung.
Dibandingkan dengan diagnostik lain, EDRCGWD menunjukkan kesesuaian spasial
dan intensitas yang paling mendekati observasi. Sementara itu, TI1 dapat
mendeteksi turbulensi di lokasi kejadian tetapi dengan cakupan yang terlalu luas
sehingga berpotensi menimbulkan false alarm, sedangkan EDRTKE maupun
EDR2ndSF masih cenderung underestimate, terutama dalam mengidentifikasi
turbulensi di luar batas awan.
Penerapan CGWD pada data reanalisis ERA5 di Indonesia menunjukkan potensi
turbulensi sedang hingga kuat terkonsentrasi di Laut Jawa, daratan Papua, perairan
barat Sumatera, dan Samudra Pasifik utara Papua. Frekuensi tertinggi terjadi pada
musim DJF, menurun pada JJA. Hasil ini menunjukkan bahwa diagnostik NCT
berbasis CGWD bermanfaat untuk mendeteksi turbulensi konvektif khususnya di
wilayah tropis yang potensial untuk pengembangan prediksi operasional turbulensi
di Indonesia.
Perpustakaan Digital ITB