Lapangan “BG†secara adminiftratif termasuk kedalam Kabupaten Pali, Provinsi
Sumatra Selatan. Lapangan “BG†merupakan lapangan penghasil minyak dan gas
yang target reservoirnya berupa batupasir klastik pada Formasi Talangakar pada
Cekungan Sumatra Selatan. Berdasarkan evaluasi Original Oil in Place (OOIP) dan
Original Gas in Place (OGIP) dibandingkan jumlah minyak dan gas yang sudah
diproduksikan diperoleh perhitungan faktor perolehan (RF) gas 35% dan minyak
11%. Perhitungan tersebut berada di bawah rerata RF Lapangan yang sudah
termasuk kategori lapangan tua yang sudah berproduksi sejak lama, yaitu tahun
1941. Identifikasi penyebab RF yang masih belum besar menjadi topik utama yang
akan diselesaikan pada penelitian ini.
Kompartemen dari reservoir diidentifikasi menjadi penyebab rendahnya RF
Lapangan “BGâ€. Hal tersebut mengakibatkan sumur yang ada saat ini tidak dapat
menguras seluruh area reservoir. Kompartemen suatu reservoir sendiri dapat
terbentuk dari struktur dan sesar yang terjadi akibat proses tektonik, akibat dari
perubahan fasies ataupun kombinasi dari keduanya. Pada pemodelan sebelumnya
dari Lapangan “BG†kompartemen hanya didasarkan oleh sesar dan untuk
pemodelan fasies hanya menggunakan 2 fasies yaitu batupasir dan batulempung
sehingga terdapat kemungkinan belum seluruh kompartemen teridentifikasi.
Penelitian kali ini menggunakan data dari 68 sumur seperti log talikawat, serbuk
bor dan 2 diantaranya memiliki data deskripsi batuan inti serta data hasil analisis
biostratigrafi. Terdapat juga data Borehole image dari 1 sumur yang dapat
membantu dalam penelitian ini. Selain itu terdapat data seismik 3D yang diakusisi
pada tahun 2013. Data yang ada akan digunakan untuk mengidentifikasi seluruh
kompartemen yang ada. Metode yang digunakan dalam penelitian ini dengan
mendetilkan penyebaran fasies pada Formasi Talangakar dengan cara melakukan
identifikasi fasies dan lingkungan pengendapan dari integrasi data deskripsi batuan
inti, data deskripsi serbuk bor, dan log talikawat dan bantuan dari laporan hasil
analisis biostratigrafi di Lapangan “BGâ€. Kemudian hasil identifikasi fasies terebut
akan didistribusikan dengan pendekatan data peta ketebalan untuk kemudian
dilakukan pemodelan fasiesnya. Fasies yang telah dimodelkan akan
dikombinasikan dengan data sesar dan struktur yang ada untuk identifikasi
kompartenen. Kompartemen yang telah teridentifikasi kemudian dilakukan validasi
dengan data produksi dan tekanan reservoir yang ada.
Hasil penelitian menunjukkan terdapat kompartemen yang terbentuk yang
sebelumnya belum dapat diidentifikasi dengan menggunakan pemodelan struktur
dan sesar saja. Pada model statik sebelumnya hanya terdapat 3 kompartemen pada
area produksi yang teridentifikasi, namun pada penelitian kali ini teridentifikasi 8
kompartemen. Pada 8 kompartemen yang teridentifikasi dapat dikelompokkan
berdasarkan pembentuk batasan, antara lain kompartemen yang terbentuk akibat
dari sesar dan struktur, kompartemen yang terbentuk akibat dari perubahan fasies,
dan kompartemen yang terbentuk dari kombinasi struktur, sesar dan perubahan
fasiesnya. Kompartemen ini telah di analisis lebih lanjut menggunakan analisis
kontak fluida, tekanan reservoir dan performa produksi. Pemahaman terhadap
keberadaan kompartemen-kompartemen ini memberikan penjelasan ilmiah
terhadap variasi performa produksi dan distribusi tekanan yang diamati, khususnya
pada lapisan K1.
Penelitian kali ini difokuskan pada lapisan K1 memberikan pemahaman yang
sangat baik dalam hal pembentukan kompartemen pada Lapangan “BGâ€.
Kompartemen yang ada tidak hanya terjadi oleh sesar, namun juga oleh perubahan
fasies yang ada dan kombinasi dari keduanya. Oleh karena itu menjadi hal yang
penting untuk dilakukan identifikasi dan pemodelan distribusi fasies untuk
membantu mengetahui penyebaran reservoir dan kompartemen yang ada pada
seluruh lapisan di Lapangan “BGâ€. Lapisan K1 sendiri merupakan salah satu
lapisan yang sudah berproduksi cukup banyak dan ditembus seluruh sumur yang
ada pada Lapangan “BG†namun dengan faktor perolehan yang rendah.
Pemahaman lebih komprehensif mengenai kompartemen yang terbentuk
memungkinkan optimalisasi strategi pengurasan minyak dan gas dengan
menargetkan kompartemen reservoir yang lebih kontinu dan memiliki OOIP dan
OGIP yang lebih besar.
Perpustakaan Digital ITB