digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

ABSTRAK Rakhmadian Abdillah
PUBLIC Open In Flipbook Esha Mustika Dewi

Lapangan “BG†secara adminiftratif termasuk kedalam Kabupaten Pali, Provinsi Sumatra Selatan. Lapangan “BG†merupakan lapangan penghasil minyak dan gas yang target reservoirnya berupa batupasir klastik pada Formasi Talangakar pada Cekungan Sumatra Selatan. Berdasarkan evaluasi Original Oil in Place (OOIP) dan Original Gas in Place (OGIP) dibandingkan jumlah minyak dan gas yang sudah diproduksikan diperoleh perhitungan faktor perolehan (RF) gas 35% dan minyak 11%. Perhitungan tersebut berada di bawah rerata RF Lapangan yang sudah termasuk kategori lapangan tua yang sudah berproduksi sejak lama, yaitu tahun 1941. Identifikasi penyebab RF yang masih belum besar menjadi topik utama yang akan diselesaikan pada penelitian ini. Kompartemen dari reservoir diidentifikasi menjadi penyebab rendahnya RF Lapangan “BGâ€. Hal tersebut mengakibatkan sumur yang ada saat ini tidak dapat menguras seluruh area reservoir. Kompartemen suatu reservoir sendiri dapat terbentuk dari struktur dan sesar yang terjadi akibat proses tektonik, akibat dari perubahan fasies ataupun kombinasi dari keduanya. Pada pemodelan sebelumnya dari Lapangan “BG†kompartemen hanya didasarkan oleh sesar dan untuk pemodelan fasies hanya menggunakan 2 fasies yaitu batupasir dan batulempung sehingga terdapat kemungkinan belum seluruh kompartemen teridentifikasi. Penelitian kali ini menggunakan data dari 68 sumur seperti log talikawat, serbuk bor dan 2 diantaranya memiliki data deskripsi batuan inti serta data hasil analisis biostratigrafi. Terdapat juga data Borehole image dari 1 sumur yang dapat membantu dalam penelitian ini. Selain itu terdapat data seismik 3D yang diakusisi pada tahun 2013. Data yang ada akan digunakan untuk mengidentifikasi seluruh kompartemen yang ada. Metode yang digunakan dalam penelitian ini dengan mendetilkan penyebaran fasies pada Formasi Talangakar dengan cara melakukan identifikasi fasies dan lingkungan pengendapan dari integrasi data deskripsi batuan inti, data deskripsi serbuk bor, dan log talikawat dan bantuan dari laporan hasil analisis biostratigrafi di Lapangan “BGâ€. Kemudian hasil identifikasi fasies terebut akan didistribusikan dengan pendekatan data peta ketebalan untuk kemudian dilakukan pemodelan fasiesnya. Fasies yang telah dimodelkan akan dikombinasikan dengan data sesar dan struktur yang ada untuk identifikasi kompartenen. Kompartemen yang telah teridentifikasi kemudian dilakukan validasi dengan data produksi dan tekanan reservoir yang ada. Hasil penelitian menunjukkan terdapat kompartemen yang terbentuk yang sebelumnya belum dapat diidentifikasi dengan menggunakan pemodelan struktur dan sesar saja. Pada model statik sebelumnya hanya terdapat 3 kompartemen pada area produksi yang teridentifikasi, namun pada penelitian kali ini teridentifikasi 8 kompartemen. Pada 8 kompartemen yang teridentifikasi dapat dikelompokkan berdasarkan pembentuk batasan, antara lain kompartemen yang terbentuk akibat dari sesar dan struktur, kompartemen yang terbentuk akibat dari perubahan fasies, dan kompartemen yang terbentuk dari kombinasi struktur, sesar dan perubahan fasiesnya. Kompartemen ini telah di analisis lebih lanjut menggunakan analisis kontak fluida, tekanan reservoir dan performa produksi. Pemahaman terhadap keberadaan kompartemen-kompartemen ini memberikan penjelasan ilmiah terhadap variasi performa produksi dan distribusi tekanan yang diamati, khususnya pada lapisan K1. Penelitian kali ini difokuskan pada lapisan K1 memberikan pemahaman yang sangat baik dalam hal pembentukan kompartemen pada Lapangan “BGâ€. Kompartemen yang ada tidak hanya terjadi oleh sesar, namun juga oleh perubahan fasies yang ada dan kombinasi dari keduanya. Oleh karena itu menjadi hal yang penting untuk dilakukan identifikasi dan pemodelan distribusi fasies untuk membantu mengetahui penyebaran reservoir dan kompartemen yang ada pada seluruh lapisan di Lapangan “BGâ€. Lapisan K1 sendiri merupakan salah satu lapisan yang sudah berproduksi cukup banyak dan ditembus seluruh sumur yang ada pada Lapangan “BG†namun dengan faktor perolehan yang rendah. Pemahaman lebih komprehensif mengenai kompartemen yang terbentuk memungkinkan optimalisasi strategi pengurasan minyak dan gas dengan menargetkan kompartemen reservoir yang lebih kontinu dan memiliki OOIP dan OGIP yang lebih besar.