digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

2008 TA PP ADE KRISTIAN 1-COVER.pdf

File tidak tersedia

2008 TA PP ADE KRISTIAN 1-BAB1.pdf
File tidak tersedia

2008 TA PP ADE KRISTIAN 1-BAB2.pdf
File tidak tersedia

2008 TA PP ADE KRISTIAN 1-BAB3.pdf
File tidak tersedia

2008 TA PP ADE KRISTIAN 1-BAB4.pdf
File tidak tersedia

2008 TA PP ADE KRISTIAN 1-BAB5.pdf
File tidak tersedia

2008 TA PP ADE KRISTIAN 1-PUSTAKA.pdf
File tidak tersedia

ITB merupakan salah satu perguruan tinggi yang memiliki image yang bagus di Indonesia. Namun sekedar menjadi bagus di dalam negeri sendiri tidaklah cukup untuk menghadapai globalisasi. Perguruan itu juga di tuntut untuk menjadi yang terbaik di regional bahkan di dunia. Secara khususnya menjadi world class univeristy. ITB memiliki kewajiban tersebut. Untuk memenuhi tuntutan tersebut, dibutuhkan sumber daya manusia yang tangguh, terutama pemimpinnya. Sebagai sebuah perguruan tinggi, kehadiran seorang pemimpin yang tangguh saja tidak cukup. Setiap fakultas bahkan program studi membutuhkan pemimpin yang mampu menjawab tuntutan menjadi perguruan tinggi kelas dunia. Kenyataannya pemimpin di ITB dalam hal ini fakultas dan program studi masih memiliki kekurangan, antara lain tingginya kolegialitas dalam linkungan kampus seperti umumnya terjadi di universitas lain, dimana faktor kolegialitas ini sangat berpengaruh pada produktifitas tridharma di perguruan tinggi. Hal itu menunjukan perlu ada evaluasi terhadap efektifitas peran pemimpin demi mendukung ITB menuju status perguruan tinggi kelas dunia. Evaluasi dibatasi oleh peran pemimpin di bidang pendidikan, dibandingkan dengan peran yang sudah diterapkan oleh pemimpin di ITB saat ini. Hasil yang didapat dari penilitian ini adalah rendahnya visi dari sebagian pemimpin di fakultas dan program studi di ITB. Hal ini membuat organisasi tidak memiliki arah dalam kegiatan yang dilakukan sehariā€hari. Meskipun organisasi memiliki visi, namun pemimpinnya tidak mampu melihat jalan lain. Serta tingginya kolegialitas yang berakibat terhadap sulitnya para pemimpin untuk mejabarkan masalah dan member prioritas terhadap penyelesaian masalah. Di mana pada akhirnya permasalahan ini berakibat pada rendahnya kualitas tridharma yang dihasilkan. Oleh karena itu, perlu adanya perubahan yang harus diterapakan dalam ITB oleh para pemimpinnya seperti sistem promosi yang baik, penerapan quality assessment yang tepat, untuk menperkecil perbedaan yang ada menuju perguruan tinggi kelas dunia.