2008 TA PP ADE KRISTIAN 1-COVER
Terbatas  rikrik
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  rikrik
» Gedung UPT Perpustakaan
2008 TA PP ADE KRISTIAN 1-BAB 1
Terbatas  rikrik
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  rikrik
» Gedung UPT Perpustakaan
2008 TA PP ADE KRISTIAN 1-BAB 2
Terbatas  rikrik
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  rikrik
» Gedung UPT Perpustakaan
2008 TA PP ADE KRISTIAN 1-BAB 3
Terbatas  rikrik
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  rikrik
» Gedung UPT Perpustakaan
2008 TA PP ADE KRISTIAN 1-BAB 4
Terbatas  rikrik
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  rikrik
» Gedung UPT Perpustakaan
2008 TA PP ADE KRISTIAN 1-BAB 5
Terbatas  rikrik
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  rikrik
» Gedung UPT Perpustakaan
2008 TA PP ADE KRISTIAN 1-PUSTAKA
Terbatas  rikrik
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  rikrik
» Gedung UPT Perpustakaan
ITB merupakan salah satu perguruan tinggi yang memiliki image yang bagus
di Indonesia. Namun sekedar menjadi bagus di dalam negeri sendiri tidaklah cukup untuk menghadapai
globalisasi. Perguruan itu juga di tuntut untuk menjadi yang terbaik di regional bahkan di dunia.
Secara khususnya menjadi world class univeristy. ITB memiliki kewajiban tersebut. Untuk memenuhi
tuntutan tersebut, dibutuhkan sumber daya manusia yang tangguh, terutama pemimpinnya. Sebagai
sebuah perguruan tinggi, kehadiran seorang pemimpin yang tangguh saja tidak cukup. Setiap fakultas
bahkan program studi membutuhkan pemimpin yang mampu menjawab tuntutan menjadi perguruan tinggi
kelas dunia. Kenyataannya pemimpin di ITB dalam hal ini fakultas dan program studi masih memiliki
kekurangan, antara lain tingginya kolegialitas dalam linkungan kampus seperti umumnya terjadi di
universitas lain , dimana factor kolegialitas ini sangat berpengaruh pada produktifitas tridharma
di perguruan tinggi.
Hal itu menunjukan perlu ada evaluasi terhadap efektifitas peran pemimpin demi mendukung ITB menuju
status perguruan tinggi kelas dunia. Evaluasi dibatasi oleh peran pemimpin di bidang pendidikan,
dibandingkan dengan peran yang sudah diterapkan oleh pemimpin di ITB saat ini.
Hasil yang didapat dari penilitian ini adalah rendahnya visi dari sebagian pemimpin di fakultas dan
program studi di ITB. Hal ini membuat organisasi tidak memiliki arah dalam kegiatan yang dilakukan
sehari-hari. Meskipun organisasi memiliki visi, namun pemimpinnya tidak mampu melihat jalan lain.
Serta tingginya kolegialitas yang berakibat terhadap sulitnya para pemimpin untuk mejabarkan
masalah dan member prioritas terhadap penyelesaian masalah. Di mana pada akhirnya permasalahan ini
berakibat pada rendahnya kualitas tridharma yang dihasilkan.
Oleh karena itu, perlu adanya perubahan yang harus diterapakan dalam ITB oleh para pemimpinnya
seperti sistem promosi yang baik, penerapan quality assessment yang tepat, untuk menperkecil
perbedaan yang ada menuju
perguruan tinggi kelas dunia.