digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

2002 DIS JONIE TANIJAYA 1-BAB1.pdf

File tidak tersedia

2002 DIS JONIE TANIJAYA 1-BAB2.pdf
File tidak tersedia

2002 DIS JONIE TANIJAYA 1-BAB3.pdf
File tidak tersedia

2002 DIS JONIE TANIJAYA 1-BAB4.pdf
File tidak tersedia

2002 DIS JONIE TANIJAYA 1-BAB5.pdf
File tidak tersedia

2002 DIS JONIE TANIJAYA 1-BAB6.pdf
File tidak tersedia

2002 DIS JONIE TANIJAYA 1-BAB7.pdf
File tidak tersedia

2002 DIS JONIE TANIJAYA 1-BAB8.pdf
File tidak tersedia

2002 DIS JONIE TANIJAYA 1-BAB9.pdf
File tidak tersedia

2002 DIS JONIE TANIJAYA 1-COVER.pdf
File tidak tersedia

2002 DIS JONIE TANIJAYA 1-PUSTAKAa.pdf
File tidak tersedia

2002 DIS JONIE TANIJAYA 1-PUSTAKAb.pdf
File tidak tersedia

2002 DIS JONIE TANIJAYA 1-PUSTAKAc.pdf
File tidak tersedia

2002 DIS JONIE TANIJAYA 1-PUSTAKAd.pdf
File tidak tersedia

2002 DIS JONIE TANIJAYA 1-PUSTAKAe.pdf
File tidak tersedia

2002 DIS JONIE TANIJAYA 1-PUSTAKAf.pdf
File tidak tersedia

ABSTRAK: Dalam pembangunan gedung-gedung tinggi, jaringan utilitas dan pemipaan biasanya ditempatkan dalam ruang di atas langit-langit di bawah balok lantai. Dengan melewatkan saluran ini melalui bukaan melintang dalam balok lantai akan mengeliminir sejumlah ruang tak terpakai, sehingga menghasilkan perencanaan gedung yang kompak dan ekonomis. Ini khususnya penting dalam gedung-gedung bertingkat banyak, di mana penggunaan bukaan dalam balok dapat mereduksi tinggi total gedung, yang berarti penghematan biaya konstruksi dapat tercapai. Dalam daerah dengan resiko gempa yang besar seperti Indonesia, kriteria penentuan dalam perencanaan gedung biasanya adalah gaya-gaya gempa. Karena gaya-gaya gempa yang bekerja pads gedung pada dasarnya adalah gaya-gaya inersia, reduksi massa gedung juga akan mengurangi intensitasnya. Hal ini akan efektif dengan menggantikan beton berat atau normal dengan yang ringan, yang akhirnya akan meningkatkan penghematan akibat kebutuhan komponenkomponen struktur dan pondasi yang lebih ringan. Dalam penelitian ini, studi teoritis dan eksperimental dilaksanakan untuk menentukan pengaruh bukaan pada respons balok-T beton bertulang hybrid. Pengaruh bukaan pads perlaku mekanik statik dari balok-balok ini pada tahapan pembebanan yang berbeda-tahap beban kerja; tahap beban leleh; dan tahap beban batas-akibat pembebanan siklik, juga disajikan. Percobaan eksperimental mencakup pengujian dan penelitian respons struktur dan delapan balok-T beton bertulang hybrid, yang sebagian dibangun dengan beton ringan. Spesimen-spesimen didesain dengan dirnensi dan letak penulangan yang sama. Bukaan diletakkan dalam badan setiap balok, masing-masing pada daerah lentur murni, daerah geser tinggi dan daerah lentur-geser tinggi. Balok-balok ini dibebani secara monotonik dan siklik, di bawah pembebanan lentur murni dan kombinasi lentur dan geser. Variabel utama penelitian adalah dimensi bukaan dan lokasi horisontal sepanjang panjang balok. Perilaku spesimen dibahas dalam perumusan performansnya terhadap beban batas, pola retak, model keruntuhan, daktilitas, degradasi kekuatan dan kekakuan, serta kapasitas disipasi energi. Hasil dari analisis statik elemen hingga non linier disesuaikan dengan hasil pengujian monotonik dari tiga balok-T beton bertulang hybrid. Pengaruh dimensi bukaan dan lokasi horisontal pada perilaku monotonik diselidiki terhadap deformasi, tegangan, retak, model keruntuhan, dan kapasitas kekuatan batas. Kecocokan antara basil analisis teoritis dan eksperimental diperlihatkan. Lebih jauh, suatu studi parametrik juga dilakukan pads balok-T dengan bukaan untuk mendapatkan rasio distribusi gaya geser antar chord-chord bukaan: untuk menentukan domain untuk mana pengaruh kelangsingan dalam chord tekan dapat diabaikan; untuk mengembangkan prosedur desain terhadap retak chord-chord bukaan; dan untuk mengestimasi lendutan maksimum balok; juga untuk memperoleh kapasitas batas balok-T beton bertulang hybrid.