digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

ABSTRAK Casmika Saputra
PUBLIC Yati Rochayati

COVER Casmika Saputra
PUBLIC Yati Rochayati






PUSTAKA Casmika Saputra
PUBLIC Yati Rochayati

Aerosol merupakan salah satu bidang yang penting dan banyak dikaji, baik dari sisi sains, teknologi, industri, bahkan kesehatan. Aerosol dapat mengandung unsur hidup (bio-aerosol) dan unsur radioaktif (aerosol radioaktif). Sebagai polutan udara, aerosol dapat meberikan ancaman terhadap kesehatan. Namun, sebagai inhaler, aerosol dapat dimanfaatkan sebagai pembawa obat. Secara fisik, arakteristik aerosol bergantung pada morfologi dan ukuran partikelnya. Ukuran partikel dapat diukur dengan berbagai cara; diantaranya adalah menggunakan scanning mobility particle sizer (SMPS). Namun, SMPS bekerja memanfaatkan metode mobilitas listrik, yang mana partikel aerosol yang akan diukur harus bermuatan tunggal. Untuk membuat partikel aerosol bermuatan tunggal, diperlukan alat pemuatan listrik aerosol. Ion yang diproduksi oleh alat pemuatan listrik aerosol digunakan untuk memberi muatan kepada partikel. Sehingga, informasi karakteristik ion yang diproduksi oleh alat pemuatan listrik aerosol sangat penting untuk diobservasi. Oleh karena itu, dalam penelitian ini dibangun sebuah spektrometer mobilitas ion / ion-mobility spectrometry (IMS) dan alat pemuatan listrik aerosol. IMS yang telah dikembangkan kemudian digunakan untuk mengukur distribusi mobilitas ion yang diproduksi oleh alat pemuatan listrik aerosol yang dikembangkan. Peforma IMS diinvestigasi dengan pendekatan eksperimen dan simulasi. Hasil menunjukan bahwa IMS yang dikembangkan dapat mengukur ion dengan rentang mobilitas listrik 0,206 – 34,380 cm2/V/s pada laju aliran udara selubung 20 L/menit. Resolusi IMS cukup baik, di mana hasil pengukuran IMS dapat digunakan untuk menginvestigasi distribusi ion yang dihasilkan oleh beberapa jenis sumber pengion. Dalam penelitian ini, alat pemuatan listrik aerosol yang dikembangkan berbasis pengion elektrik komersial. Dengan memanfaatkan partikel bermuatan dan partikel netral, kami menemukan bahwa alat pemuatan listrik aerosol yang dikembangkan memiliki rasio penetrasi kedua partikel tersebut: masing-masing 0,75 dan 0,774. Alat pemuatan listrik aerosol yang dikembangkan memiliki efisiensi charging intrinsik dan ekstrinsik, pada ukuran partikel 100 nm, berturut-turut hingga 19% dan 41%. Dalam makalah ini, masalah generasi partikel baru dan fraksi muatan yang dihasilkan oleh alat pemuatan listrik aerosol juga didiskusikan.