digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

ABSTRAK Rizka Mahargian
PUBLIC Alice Diniarti

PT. Miko Bahtera Nusantara merupakan perusahaan yang memanfaatkan miselium jamur Ganoderma sp. dengan serbuk kayu sebagai media tanamnya. Untuk mencapai scale up sebesar 250.000 sqft dibutuhkan media tanam lainnya karena ketersediaan serbuk kayu terbatas, maka dilakukan eksplorasi subtitusi serbuk kayu. Tujuan penelitian ini adalah mengidentifikasi limbah tongkol jagung dan kulit nanas yang bersifat potensial sebagai bahan baku baglog Ganoderma sp., menentukan limbah pertanian yang akan digunakan oleh perusahaan, dan menentukan perencanaan rantai pasok berkelanjutan bagi perusahaan untuk scale up. Metode yang digunakan untuk analisis ekonomi adalah metode EOQ(Economic Order Quantity) dan analisis lingkungan dengan melakukan pengukuran emisi distribusi dan jarak sumber limbah. Kriteria rantai pasok berkelanjutan dari segi ekonomi dengan mengukur lead time, value added time, perkiraan biaya, dan kebutuhan lahan. Kriteria dari segi lingkungan dengan mengukur kebutuhan air, limbah sisa baglog, konsumsi energi, dan carbon footprint. Kriteria dari segi sosial dengan melakukan perencanaan pelatihan bagi karyawan, perencanaan K3, penilaian kepuasan kerja, dan local community hiring. Bahan baku terpilih berupa limbah tongkol jagung dengan analisis teknis miselium pada limbah tongkol jagung memenuhi cawan petri pada hari ke-12, sedangkan miselium pada limbah kulit nanas pada hari ke-21 dengan hasil perhitungan manajemen rantai pasok yaitu untuk kriteria ekonomi bahwa total waktu produksi dalam satu siklus produksi baglog dibutuhkan waktu selama 16 hari dengan perkiraan biaya sebesar Rp 6.825.817.952/tahun, lahan yang dibutuhkan untuk produksi seluas 1.680,31 m2. Untuk kriteria lingkungan diketahui untuk memproduksi material menyerupai kulit sebesar 250.000 sqft air sebesar 382,707 m3 yang dapat menghasilkan limbah baglog sebesar 566,85kg/hari; energi yang dibutuhkan sebanyak 19.861,14 kWh yang dapat mengakibatkan carbon footprint sebesar 10,094112 tonCO2eq. Untuk kriteria sosial perusahaan dapat melakukan pelatihan bagi karyawan, Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3), melakukan penilaian kepuasan kerja bagi karyawan, dan melakukan local community hiring. Hasil dari masing-masing kriteria tersebut dapat direkomendasikan pada PT. Miko Bahtera Nusantara untuk diterapkan saat dilakukan scale up.