Kebutuhan jarum suntik sekali pakai di Indonesia diprediksikan akan mengalami
pertumbuhan seiring dengan pertumbuhan kelas menengah dan permintaan akan layanan
kesehatan. Pemenuhan kebutuhan jarum suntik yang tinggi membutuhkan suatu alat agar
dapat memproduksi jarum suntik secara masal yakni, jig and fixture. Jig and fixture telah
didesain dan dimanufaktur, tetapi masih terdapat masalah pada proses pengguliran jarum
yang mengakibatkan hasil yang belum optimal. Salah satu asumsi penyebab terjadinya
inkonsistensi adalah kekasaran permukaan pada jig and fixture. Dugaan tersebut telah
disimulasikan, namun hasil yang diperoleh belum di validasi karena kondisi yang tidak
memungkinkan.
Pada penelitian ini pengujian pengaruh kekasaran permukaan terhadap kemampuan
proses pengguliran jarum dilakukan. Beberapa pengujian dilakukan untuk membuktikan hasil
simulasi, selain itu pengasahan dilakukan dengan kekasaran permukaan yang diperoleh dari
pengujian. Setelah pengujian dilakukan, hasil yang diperoleh akan dibandingkan dengan hasil
simulasi, kemudian dianalisis serta membahas pengaruh lapisan polyurethane sebagai
material penggulir jarum.
Hasil pengujian langsung menunjukkan bahwa kekasaran permukaan berpengaruh
terhadap proses pengguliran jarum, namun slip tidak terjadi pada nilai kekasaran permukaan
tertentu. Selain kekasaran permukaan, lapisan polyurethane digunakan sebagai salah satu
cara untuk mencegah terjadinya peristiwa slip. Meskipun lapisan polyurethane dapat
mencegah peristiwa, namun seiring dengan waktu kekasaran permukaan polyurethane
meningkat.