digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

ABSTRAK Ester Dorothy Nabasa
Terbatas Sandy Nugraha
» ITB

Kota Bandung dikenal dengan perkembangan seni dan budayanya yang pesat. Perkembangan tersebut ditunjukkan dengan semakin banyaknya komunitas seni pertunjukan yang hadir. Maka dari itu, diperlukan kawasan untuk melestarikan budaya serta menjadi tempat bertemunya penikmat seni dan seniman. Bandung Philharmonic sebagai komunitas orkestra sering berkolaborasi dan membuat program kerja sama dengan berbagai komunitas seni pertunjukan di Bandung. Namun selama ini kegiatan tersebut dilaksanakan di hotel dan di tempat-tempat umum. Oleh karena itu, dibutuhkan kawasan untuk Bandung Philharmonic dan komunitas seni untuk berkolaborasi dan memberikan edukasi seni kepada masyarakat. Proyek ini berlokasi di Jalan Pasteur dan lahan perancangan dimiliki oleh pihak swasta dengan luas lahan 22.306.94 m² (206 m x 108 m). Adapun nama dari proyek ini adalah Sabumisae yang berarti satu rumah yang baik. Serumah dalam arti kolaborasi antara kesenian daerah dan kesenian modern. Konsep yang diterapkan adalah bangunan dengan tampilan moderen tropis yang terkesan ringan, dengan penciptaan ruang-ruang yang fleksibel. Bentuk atap yang dihasilkan juga sebagai penanda gerbang masuk Kota Bandung. Ruang-ruang yang dihasilkan menyatu dengan amfiteater sehingga penggunaannya lebih fleksibel serta menyatu dengan tapak. Terdapat ruang workshop komunitas, ruang gerak dan tari, auditorium kecil, auditorium utama, serta ruang pengelola. Setiap fungsi bangunan juga didukung dengan adanya ruang-ruang service. Struktur utama bangunan menggunakan beton, namun pada bagian auditorium yang membutuhkan struktur bentang lebar digunakan material baja sebagai balok. Pada masterplan yang dirancang, terdapat 3 massa yang berbeda namun terintegrasi satu sama lain. Semakin ke belakang, fungsi ruangannya semakin privat.