BAB 1 Gabriella Anastasia
Terbatas  Dwi Ary Fuziastuti
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Dwi Ary Fuziastuti
» Gedung UPT Perpustakaan
BAB 2 Gabriella Anastasia
Terbatas  Dwi Ary Fuziastuti
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Dwi Ary Fuziastuti
» Gedung UPT Perpustakaan
BAB 3 Gabriella Anastasia
Terbatas  Dwi Ary Fuziastuti
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Dwi Ary Fuziastuti
» Gedung UPT Perpustakaan
BAB 4 Gabriella Anastasia
Terbatas  Dwi Ary Fuziastuti
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Dwi Ary Fuziastuti
» Gedung UPT Perpustakaan
BAB 5 Gabriella Anastasia
Terbatas  Dwi Ary Fuziastuti
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Dwi Ary Fuziastuti
» Gedung UPT Perpustakaan
Reasuransi adalah cara bagi perusahaan asuransi untuk membagi tanggungan risiko.
Jika perusahaan asuransi mereasuransikan terlalu banyak atau terlalu sedikit risiko,
perusahaan dapat mengalami kerugian. Tugas akhir ini bertujuan untuk mengoptimalkan
kontrak reasuransi dan mencari tahu perilaku peluang survival ketika nilai
dari beberapa variabel divariasikan. Lingkup penelitian yaitu: reasuransi excess-ofloss
per klaim individu; prinsip premi EVP (Expected Value Principle); dynamic
Value-at-Risk constraint; dan optimisasi berdasarkan peluang survival. Dalam
optimisasi, solusi didapat dari penyelesaian persamaan HJB (Hamilton-Jacobi-
Bellman). Setelah batas retensi dan fungsi peluang survival didapatkan, digunakan
dua distribusi peluang untuk memodelkan klaim untuk menguji hubungan antara
peluang survival dengan: time horizon, constraint; limit klaim; loading factor
asuransi; loading factor reasuransi; serta jenis reasuransi. Dari perhitungan, didapat
hasil bahwa batas retensi optimal berbanding terbalik beberapa variabel yaitu:
time horizon; tingkat kepercayaan dari constraint; besar limit klaim; dan loading
factor asuransi. Batas retensi optimal juga berbanding lurus dengan loading factor
reasuransi. Peluang survival maksimal berbanding terbalik dengan: time horizon;
tingkat kepercayaan constraint; limit klaim; dan loading factor reasuransi. Selain
itu, peluang survival maksimal berbanding lurus dengan loading factor asuransi.
Reasuransi excess-of-loss memiliki peluang survival optimal yang lebih tinggi
dibandingkan reasuransi proporsional pada keempat contoh kasus yang digunakan.