digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

ABSTRAK Kelvin William Wijaya
PUBLIC Alice Diniarti

COVER Kelvin William Wijaya
PUBLIC Alice Diniarti

BAB 1 Kelvin William Wijaya
Terbatas Alice Diniarti
» ITB

BAB 2 Kelvin William Wijaya
Terbatas Alice Diniarti
» ITB

BAB 3 Kelvin William Wijaya
Terbatas Alice Diniarti
» ITB

BAB 4 Kelvin William Wijaya
Terbatas Alice Diniarti
» ITB

BAB 5 Kelvin William Wijaya
Terbatas Alice Diniarti
» ITB

PUSTAKA Kelvin William Wijaya
PUBLIC Alice Diniarti

Teknologi serat nano merupakan teknologi yang saat ini sedang berkembang pesat. Salah satu teknologi tersebut adalah metode electrospinning. Electrospinning merupakan metode pembuatan serat yang serbaguna dan sederhana sehingga banyak digunakan. Dalam Tugas Akhir ini, sintesis serat Polyvinyl pyrrolidone (PVP) dilakukan untuk menentukan hubungan morfologi cone jet dan diameter serat terhadap arus dan laju alir larutan. Pembuatan dua larutan PVP menggunakan etanol dan Dimethyl formamide (DMF) sebagai pelarut dengan komposisi berat terlarut 15% dan 18% dan komposisi berat pelarut sebanyak 1:1. Larutan kemudian digunakan dalam electrospinning untuk menghasilkan serat. Dilakukan variasi arus dan laju aliran dalam proses sintesis serat. Serat yang telah disintesis kemudian diamati pada mikroskop. Hasil menunjukkan bahwa distribusi diameter serat pada variasi laju alir larutan akan meningkat dengan meningkatnya laju alir. Sedangkan distribusi diameter serat akan menurun pada variasi arus ketika arusnya meningkat. Selama proses sintesis, citra cone jet diambil menggunakan kamera untuk dianalisis. Dalam citra tersebut, ukuran cone jet akan semakin besar dengan meningkatnya arus sehingga panjang jet akan mengecil. Sedangkan ukuran cone jet akan semakin kecil dengan meningkatnya laju alir sehingga panjang jet akan membesar. Terdapat batasan dalam model yang digunakan dimana diameter cone jet harus setara dengan diameter jarum suntik untuk menghasilkan jet yang stabil. Lalu, grafik panjang cone jet terhadap arus dan laju alir menunjukkan bahwa terdapat hubungan polinomial antara ketiga variabel tersebut tersebut. Kemudian, grafik panjang cone jet terhadap volume cone jet menunjukkan hubungan kuadratik. Selain itu, grafik juga menunjukkan bahwa diameter serat dan panjang cone jet memiliki hubungan polinomial. Dengan demikian, laju alir dan arus dapat dikontrol untuk menghasilkan morfologi cone jet yang baik sehingga diameter serat dapat dikontrol.