digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800


COVER Ilham Akbar Ramadhan
Terbatas  Irwan Sofiyan
» Gedung UPT Perpustakaan

BAB 1 Ilham Akbar Ramadhan
Terbatas  Irwan Sofiyan
» Gedung UPT Perpustakaan

BAB 2 Ilham Akbar Ramadhan
Terbatas  Irwan Sofiyan
» Gedung UPT Perpustakaan

BAB 3 Ilham Akbar Ramadhan
Terbatas  Irwan Sofiyan
» Gedung UPT Perpustakaan

BAB 4 Ilham Akbar Ramadhan
Terbatas  Irwan Sofiyan
» Gedung UPT Perpustakaan

BAB 5 Ilham Akbar Ramadhan
Terbatas  Irwan Sofiyan
» Gedung UPT Perpustakaan

PUSTAKA Ilham Akbar Ramadhan
Terbatas  Irwan Sofiyan
» Gedung UPT Perpustakaan

Dalam custody transfer, sistem metering merupakan alat ukur utama yang digunakan untuk mengukur kuantitas fluida BBM yang ditransaksikan. Kuantitas fluida umumnya diukur dalam bentuk volume, yang diubah menjadi kondisi basis terlebih dahulu sebelum dipresentasikan, yaitu pada kondisi 15°C dan 101,25 kPa (satuan SI), sesuai dengan metode perhitungan volume standar mengacu pada standar API MPMS. Akurasi instrumen pada alat ukur dapat mempengaruhi hasil pengukuran kuantitas fluida, yang memiliki syarat akurasi ?0,5% untuk perhitungan volume standar pada custody transfer. Pada penelitian ini, dirancang sebuah sistem metering virtual yang dapat melakukan simulasi perhitungan volume standar, menggunakan signal injector sebagai emulator sinyal instrumen metering skid dan flow computer berbasis Matlab. Signal injector mengeluarkan sinyal representasi instrumen metering skid berupa tegangan, dikirimkan ke pengontrol PLC dan Arduino (10 bit), yang kemudian diterima oleh flow computer berbasis GUI (Graphical User Interface) Matlab melalui standarisasi protokol komunikasi OPC (OLE for Process Control). GUI Matlab akan melakukan perhitungan volume standar sesuai dengan parameter yang dikehendaki, baik dari emulator maupun dari input pengguna secara langsung. Berdasarkan sistem yang telah dirancang, diketahui bahwa pengontrol PLC dan Arduino yang digunakan (10 bit) belum mampu untuk menerima sinyal instrumen metering skid dengan rentang operasi pengukuran sesuai spesifikasi instrumen yang diemulasikan. Pengontrol juga memiliki kesalahan dalam melakukan pencacahan sinyal dari signal injector, dengan kesalahan cacah untuk PLC minimal 1,466% dan maksimal 3,03%, serta untuk kesalahan cacah untuk Arduino minimal 0,488% dan maksimal 1,564%. Untuk flow computer GUI Matlab, sistem berhasil melakukan kalkulasi volume standar dan menampilkannya pada GUI. Sistem yang telah dirancang juga dapat menganalisa pengaruh akurasi instrumen metering skid terhadap kalkulasi volume standar pada titik uji yang ditentukan. Untuk transmiter temperatur dengan akurasi ±0,1°C, selisih kalkulasi volume standar mencapai rentang -0,01% hingga +0,02%. Untuk transmiter tekanan dengan akurasi ±0,14%, selisih kalkulasi volume standar tidak terlihat, karena perubahan faktor koreksi tekanan yang sangat kecil akibat penyimpangan akurasi tersebut. Lalu, untuk pengaruh massa jenis dengan akurasi ±0,2%, selisih kalkulasi volume standar mencapai 0 – 0,01%. Terakhir, untuk akurasi gabungan dari semua instrumen, didapatkan selisih terbesar mencapai persentase 0,1%, yang masih dapat diterima karena berada di bawah rentang standar akurasi custody transfer, yaitu ?0,5%.