Penulisan laporan tugas akhir ini bertujuan untuk menentukan posisi muka air tanah
menggunakan metode geolistrik 2D dan cara inversi data dengan topografinya serta interpretasi
data terkait posisi muka air tanah. Adapun yang menjadi latar belakang penulisan ini karena
muka air tanah saat ini memegang peranan penting untuk pemenuhan kebutuhan air dalam
kehidupan sehari-hari. Muka air tanah ini erat kaitannya dengan karakteristik lapisan batuan
yang mana dapat berperan sebagai akuifer. Muka air tanah dapat dideteksi dengan metode
geolistrik karena bersifat konduktif dan memungkinkan arus listrik mengalir ke tanah sehingga
dapat digunakan untuk mengidentifikasi keberadaan air di bawah permukaan. Metode yang
digunakan yaitu metode geolistrik 2D dengan konfigurasi dipol-dipol dan alatnya yaitu syscal
multichannel sytem buatan IRIS Perancis dengan 48 elektroda yang digunakan. Panjang
lintasannya 950 meter dan spasi elektroda masing-masing yaitu 10 meter dilakukan
pengukuran di Desa Rantau Bertuah, Kecamatan Minas, Kabupaten Siak, Riau. Karena
keterbatasan elektroda, dilakukan overlapping untuk penyesuaian panjang lintasan.
Berdasarkan pengukuran geolistrik secara 2D serta interpretasi lapisan menggunakan nilai
resistivitas dan pengolahan data menggunakan software Res2DINV diketahui posisi akuifer di
Kabupaten Siak, Riau terdapat pada kedalaman kurang lebih 0,5-10 meter di sepanjang lintasan
sekitar 200-300 meter dengan nilai resistivitas yaitu antara 10-30 ?m dengan posisi muka air
tanah pada kedalaman sekitar 0,5 meter. Kemudian pada kedalaman kurang lebih 1-5 meter di
sepanjang lintasan sekitar 870-925 meter terdapat akuifer dengan nilai resistivitas antara 300-
700 ?m dengan posisi muka air tanah pada kedalaman sekitar 1 meter. Kedua akuifer yang
terdapat pada lintasan sekitar 200-300 meter dan lintasan sekitar 870-925 meter termasuk
kedalam unconfined aquifer atau akuifer bebas. Akuifer ini terletak lebih dekat dengan
permukaan, sehingga posisi muka air tanah dangkal.