COVER I Gst. Ag. Anom Trenggana D.
PUBLIC Ratnasari BAB 1 I Gst. Ag. Anom Trenggana D.
PUBLIC Ratnasari BAB 2 I Gst. Ag. Anom Trenggana D.
PUBLIC Ratnasari BAB 3 I Gst. Ag. Anom Trenggana D.
PUBLIC Ratnasari BAB 4 I Gst. Ag. Anom Trenggana D.
PUBLIC Ratnasari BAB 5 I Gst. Ag. Anom Trenggana D.
PUBLIC Ratnasari BAB 6 I Gst. Ag. Anom Trenggana D.
PUBLIC Ratnasari PUSTAKA I Gst. Ag. Anom Trenggana D.
PUBLIC Ratnasari
Dalam penelitian ini akan dikaji mengenai pengaaplikasikan secara teoritis fenomena
kuantum entanglement pada awal alam semesta. Untuk mengkaji fenomena
kuantum entanglement akan digunakan dua metode. Metode pertama adalah menghitung
power spectrum dari beberapa keadaan kuantum pada awal alam semesta
yang terbelit. Untuk metode kedua akan dihitung entanglement entropi menggunakan
formulasi Ryu-Takayanagi dengan mengasumsikan keadaan terbelit pada awal
alam semesta berada pada ruang 3-dimensi AdS with dS boundary. Dari hasil perhitungan
tersebut diperoleh untuk metode pertama, secara umum besarnya power
spectrum pada awal semesta tidak dipengaruhi keadaan terbelit dari beberapa semesta.
besarnya power spectrum lebih dipengaruhi oleh seberapa besar probabilitas
keadaan awal alam semesta kita berada pada keadaan satu partikel kreasi.Apabila
keadaan terbelitnya berupa keadaan W maka semakin banyak semesta yang terbelit
semakin kecil power spectrum yang dihasilkan dengan besar minimum merupakan
besar power spectrum dari keadaan vakum, apabila keadaan tersebut merupakan
keadaan GHZ besarnya power spectrum akan sama untuk setiap n-semesta yang terbelit
yaitu sebesar dua kali power spectrum dari keadaan vakum dan keadaan bell
maka besarnya power spectrum yang dihasilkan merupakan salah satu dari dua kali
atau negatif power spectrum dari keadaan vakum. Untuk metode kedua diperoleh
hasil pada saat t < 1 besarnya entanglement entropi akan meningkat secara kuadratik seiring bertambahnya waktu, kemudian akan meningkat secara linier ketika
1 < t < tm dan akan mencapai maksimum ketika t = tm. Setelah itu entanglement
entropi akan mengalami penurunan secara signifikan.