digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

ABSTRAK Sri Utami
PUBLIC Alice Diniarti

Jamur merupakan sumber pangan yang memiliki kandungan nutrisi yang cukup lengkap dan bermanfaat bagi kesehatan. Di daerah sekitar Gunung Geulis, Kabupaten Sumedang ditemukan isolat jamur liar yang dapat dikonsumsi. Jamur tersebut berpotensi untuk dikembangkan sebagai bahan pangan. Penelitian ini memiliki tujuan untuk mengembangkan teknologi produksi jamur tersebut melalui optimasi media pertumbuhan dan induksi bakteri. Hasil identifikasi menunjukan jamur tersebut merupakan Pleurotus giganteus. Pengujian pertama yaitu optimasi media pertumbuhan yang meliputi empat tahapan yaitu optimasi jenis substrat utama (serbuk kayu, limbah kapas, dan jerami), optimasi konsentrasi kapur (0,5%; 1%; 1,5%; 2%; 2,5%) (w/w), optimasi penambahan sumber karbon kompleks meliputi jenis (tepung beras, maizena, terigu, dan tapioka) dan konsentrasi (1%; 3%; 5%) (w/w), dan yang terakhir adalah optimasi penambahan sumber nitrogen kompleks meliputi jenis (dedak dan tepung kedelai) dan konsentrasi (2,5%; 5%; 7,5%; 10%) (w/w). Penelitian menunjukan hasil yang paling optimal adalah penggunaan substrat utama berupa jerami, konsentrasi kapur sebesar 2% (w/w), penambahan tepung maizena dengan konsentrasi sebesar 5% (w/w), dan penambahan dedak dengan konsentrasi 5% (w/w). Hasil optimasi media pertumbuhan menunjukan adanya peningkatan kecepatan pertumbuhan yang signifikan yaitu 0,648 mm/jam, sedangkan kontrol sebesar 0,174 mm/jam. Pengujian kedua berupa induksi bakteri dengan tahapan meliputi isolasi bakteri, uji induksi, optimasi konsentrasi (105; 106; 107; 108; 109 CFU/ml), identifikasi, dan optimasi waktu pemberian (awal inokulasi bibit, akhir inkubasi miselium, dan gabungan keduanya). Hasil isolat bakteri menunjukan adanya induksi pertumbuhan. Nilai kecepatan pertumbuhan dengan induksi bakteri adalah 0,370 mm/jam, sedangkan kontrol sebesar 0,168 mm/jam. Selanjutnya konsentrasi bakteri yang paling optimal adalah 108CFU/ml. Hasil identifikasi menunjukan bakteri tersebut merupakan Bacillus thuringiensis. Pada perlakuan induksi waktu pemberian gabungan, waktu panen pertama adalah pada hari ketujuh dengan nilai biological efficiency sebesar 26,39%. Sedangkan pada kontrol, waktu panen pertama adalah pada hari ke-empat belas dengan nilai biological efficiency sebesar 8,70%. Selain itu dilakukan pengujian induksi bakteri terhadap pertumbuhan miselium pada media cair.dengan tahapan meliputi optimasi jenis media (PDB, PGYB, dan CB) dan pengujian kokultur jamur dan bakteri. Hasil optimasi jenis media menunjukan bahwa penggunaan PDB menghasilkan berat kering yang paling optimal yaitu 0,365 g/100 ml dan hasil kokultur menunjukan adanya peningkatan biomassa jamur sebesar 34,75%. Hasil penelitian berupa optimasi media pertumbuhan, dan induksi bakteri dapat meningkatkan produksi biomassa. Pendekatan tersebut selanjutnya berpotensi untuk digunakan dalam pengembangan teknologi produksi Pleurotus giganteus