Jamur merupakan sumber pangan yang memiliki kandungan nutrisi yang cukup lengkap dan
bermanfaat bagi kesehatan. Di daerah sekitar Gunung Geulis, Kabupaten Sumedang
ditemukan isolat jamur liar yang dapat dikonsumsi. Jamur tersebut berpotensi untuk
dikembangkan sebagai bahan pangan. Penelitian ini memiliki tujuan untuk mengembangkan
teknologi produksi jamur tersebut melalui optimasi media pertumbuhan dan induksi bakteri.
Hasil identifikasi menunjukan jamur tersebut merupakan Pleurotus giganteus. Pengujian
pertama yaitu optimasi media pertumbuhan yang meliputi empat tahapan yaitu optimasi jenis
substrat utama (serbuk kayu, limbah kapas, dan jerami), optimasi konsentrasi kapur (0,5%;
1%; 1,5%; 2%; 2,5%) (w/w), optimasi penambahan sumber karbon kompleks meliputi jenis
(tepung beras, maizena, terigu, dan tapioka) dan konsentrasi (1%; 3%; 5%) (w/w), dan yang
terakhir adalah optimasi penambahan sumber nitrogen kompleks meliputi jenis (dedak dan
tepung kedelai) dan konsentrasi (2,5%; 5%; 7,5%; 10%) (w/w). Penelitian menunjukan hasil
yang paling optimal adalah penggunaan substrat utama berupa jerami, konsentrasi kapur
sebesar 2% (w/w), penambahan tepung maizena dengan konsentrasi sebesar 5% (w/w), dan
penambahan dedak dengan konsentrasi 5% (w/w). Hasil optimasi media pertumbuhan
menunjukan adanya peningkatan kecepatan pertumbuhan yang signifikan yaitu 0,648
mm/jam, sedangkan kontrol sebesar 0,174 mm/jam. Pengujian kedua berupa induksi bakteri
dengan tahapan meliputi isolasi bakteri, uji induksi, optimasi konsentrasi (105; 106; 107; 108;
109 CFU/ml), identifikasi, dan optimasi waktu pemberian (awal inokulasi bibit, akhir inkubasi
miselium, dan gabungan keduanya). Hasil isolat bakteri menunjukan adanya induksi
pertumbuhan. Nilai kecepatan pertumbuhan dengan induksi bakteri adalah 0,370 mm/jam,
sedangkan kontrol sebesar 0,168 mm/jam. Selanjutnya konsentrasi bakteri yang paling
optimal adalah 108CFU/ml. Hasil identifikasi menunjukan bakteri tersebut merupakan
Bacillus thuringiensis. Pada perlakuan induksi waktu pemberian gabungan, waktu panen
pertama adalah pada hari ketujuh dengan nilai biological efficiency sebesar 26,39%.
Sedangkan pada kontrol, waktu panen pertama adalah pada hari ke-empat belas dengan nilai
biological efficiency sebesar 8,70%. Selain itu dilakukan pengujian induksi bakteri terhadap
pertumbuhan miselium pada media cair.dengan tahapan meliputi optimasi jenis media (PDB,
PGYB, dan CB) dan pengujian kokultur jamur dan bakteri. Hasil optimasi jenis media
menunjukan bahwa penggunaan PDB menghasilkan berat kering yang paling optimal yaitu
0,365 g/100 ml dan hasil kokultur menunjukan adanya peningkatan biomassa jamur sebesar
34,75%. Hasil penelitian berupa optimasi media pertumbuhan, dan induksi bakteri dapat
meningkatkan produksi biomassa. Pendekatan tersebut selanjutnya berpotensi untuk
digunakan dalam pengembangan teknologi produksi Pleurotus giganteus