COVER Muhammad Mukhlis
Terbatas  Alice Diniarti
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Alice Diniarti
» Gedung UPT Perpustakaan
BAB 1 Muhammad Mukhlis
Terbatas  Alice Diniarti
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Alice Diniarti
» Gedung UPT Perpustakaan
BAB 2 Muhammad Mukhlis
Terbatas  Alice Diniarti
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Alice Diniarti
» Gedung UPT Perpustakaan
BAB 3 Muhammad Mukhlis
Terbatas  Alice Diniarti
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Alice Diniarti
» Gedung UPT Perpustakaan
BAB 4 Muhammad Mukhlis
Terbatas  Alice Diniarti
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Alice Diniarti
» Gedung UPT Perpustakaan
BAB 5 Muhammad Mukhlis
Terbatas  Alice Diniarti
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Alice Diniarti
» Gedung UPT Perpustakaan
PUSTAKA Muhammad Mukhlis
Terbatas  Alice Diniarti
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Alice Diniarti
» Gedung UPT Perpustakaan
Indonesia memiliki Arus Lintas Indonesia (ARLINDO) yang menghubungkan
Samudera Pasifik dengan Samudera Hindia dengan jalur utamanya adalah Selat Makassar.
Di samping itu, penelitian profil sebaran klorofil-a terutama terhadap kedalaman (vertikal)
di Selat Makassar masih sedikit. Oleh karena itu, sangat menarik untuk meneliti kondisi
profil klorofil-a di selat ini.
Penelitian dalam tugas akhir ini dilakukan untuk melihat profil klorofil-a dan
parameter oseanografi secara horizontal dan vertikal pada Selat Makassar pada bulan
Oktober 2015. Data yang digunakan adalah klorofil-a, serta data parameter oseanografi yang
terdiri dari nutrien (nitrat, nitrit, fosfat, serta ammonia), suhu, salinitas, dan intensitas cahaya.
Data vertikal yang tersedia adalah data klorofil-a, suhu dan salinitas. Kecuali intensitas
cahaya, parameter-parameter tersebut didapatkan dari data penelitian lapangan oleh
Balitbang KP Kementrian Kelautan dan Perikanan pada bulan Oktober 2015. Data klorofila
yang digunakan merupakan data fluorescene. Kemudian digunakan juga data satelit Aqua
MODIS sebagai data tambahan yaitu data klorofil-a, dan intensitas cahaya.
Nilai klorofil-a permukaan (data satelit Aqua MODIS) di perairan Selat Makassar
berkisar 0.1 – 15 mg/m3. Berdasarkan data lapangan pada stasiun-stasiun pengamatan,
klorofil-a maksimum berada pada kedalaman 30 – 70 m yaitu mencapai 1.4 mg/m3.
Sedangkan klorofil-a terbesar (15 mg/m3) berada pada dekat pantai di Kalimantan.
Kandungan klorofil-a permukaan di bagian utara Selat Makassar lebih kecil dibandingkan
dengan bagian selatan selat. Profil vertikal klorofil-a lebih menyebar pada kedalaman yang
dangkal, sedangkan pada laut dalam profil sebarannya lebih terpusat di suatu kedalaman.